SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

FOR REVENGE dan STAND HERE ALONE Menyatu di “uKYdS”

Kedua band, for Revenge dan Stand Here Alone beberapa kali bertemu di panggung. Dan kini keduanya mencoba tantangan untuk berkolaborasi dalam rekaman.
for revenge for revenge
FOR REVENGE x STAND HERE ALONE (Sony Music Entertainment Indonesia)

for Revenge bersama Stand Here Alone bawa hal yang baru dan kreatif di dunia musik Indonesia.

Lahir dari sebuah pemikiran untuk menerapkan konsep duet pada band, maka tercetuslah kolaborasi antara for Revenge yang bergenre rock alternatif dengan Stand Here Alone yang bergenre pop punk.

Keduanya dipertemukan dalam rilisan single terbaru berjudul “uKYdS” (Untuk Kau Yang di Sana). 

Ide untuk menyatukan dua band ini lahir lewat pemikiran vokalis for revenge, Boniex yang memang sudah berniat untuk mencobanya sejak lama. 

“Kami sering bertemu di atas panggung dan beberapa kali berkolaborasi di acara off air,” kata Boniex, dikutip PentasPentas dari info resminya.

Karena itu, katanya, ia tertarik untuk mencobanya dalam bentuk single. Karena for Revenge cukup sering berkolaborasi dengan solois, jadi kali ini mencobanya berduet dengan band lain untuk pertama kalinya.

“Rasanya menjadi tantangan tersendiri dan sebuah pengalaman baru karena tidak sekadar menyanyikannya, tapi single ini juga kami tulis bersama. Terlebih lagi, kolaborasi kali ini akan membawa pendengarnya bernostalgia ke era 2000-an saat band ini berawal,” ujar Boniex lagi, menjelaskan.

Taufik Andryyansyah atau yang lebih dikenal dengan nama Mbenk, bassis dan vokalis Stand Here Alone, ikut mengungkapkan bagaimana mereka bisa bekerja sama dengan band yang juga berasal dari Bandung tersebut. 

“Ini berawal dari ajakan Boniex untuk bikin musik bareng. Dia mengirimkan satu demo mentah, yang hanya musik saja, dan mengajak untuk bersama-sama mengerjakan sesuatu yang berbeda,” katanya.

“Kami langsung merasa klik dan akhirnya menyusun jadwal workshop buat menulis lirik, menyusun notasi, dan membangun chemistry dari dua dunia musik yang sebenarnya memiliki karakter berbeda, tapi ternyata bisa disatukan.”

Dari situ, kerja sama kedua band terasa semakin solid. Apa lagi ketika Samuel Theophilus Japutra (gitaris additional Rocket Rockers) ikut terlibat merampungkan aransemen musiknya.

“Saat rekaman pun terasa semakin istimewa karena kami pertama kalinya rekaman dengan pengarah vokal dan itu dilakukan langsung oleh Kamga. Benar-benar pengalaman yang sangat baru untuk Stand Here Alone,” ujar Mbenk semangat.

Menurut Boniex, “uKYdS” adalah lagu tentang kerinduan seseorang terhadap sosok yang sudah lama hilang dari hidupnya.

Namun, tidak hanya itu saja, jika ditelaah setiap liriknya, lagu ini lebih jauh bercerita tentang masalah mental seseorang yang merasa sendirian, depresi, dan keberadaannya tidak dianggap oleh sekitarnya.

Boniex dan Mbenk pun setuju bahwa proyek ini bisa menunjukkan bahwa kolaborasi lintas band bukanlah hal yang mustahil. Bahkan bisa menjadi sesuatu yang segar dan powerful

“Dua band yang punya ciri khas kuat ternyata bisa menyatu, tanpa saling menutupi identitas masing-masing. Ini bisa menjadi contoh untuk yang lain bahwa kolaborasi bukan tentang siapa yang dominan, tapi bagaimana caranya saling menguatkan,” ungkap mereka.

Kedua band berharap, semoga lagu kolaborasi mereka juga bisa menjadi jembatan emosional bagi siapa pun yang sedang kehilangan atau yang pernah mengalami perasaan ‘tidak bisa menyampaikan sesuatu ke seseorang yang sudah tidak ada’.

Tidak hanya itu. “Kami ingin ‘uKYdS’ bisa menjadi titik awal bagi karya-karya kolaboratif yang lebih berani ke depannya.”

Untuk menyaksikan video musik lagu kolaborasi “uKYdS” tersebut, klik tautan kanal YouTube ini. (idh/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
pentas potensial

7 PENTAS POTENSIAL (Pendatang Baru) - Juli 2025

Next Post
brave 2025

BRAVE 2025, Festival Musik Elektronik yang Bakal Digelar Perdana di Pulau Bintan

You cannot copy content of this page