Maseta, penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta Timur, mengenang kembali hubungan romantis yang kompleks dalam single terbarunya, ” “Kejora Walini”.
Terinspirasi oleh cerita cinta personalnya, judul lagu barunya itu merujuk pada ide kencan ke kebun teh Walini yang akhirnya tak pernah terealisasikan.
Lagu ini bercerita mengenai orang dewasa muda yang masih linglung dalam menghadapi permasalahan percintaan. Ia menceritakan bagaimana dua insan penuh ego saling bersinggungan sehingga menyelesaikan masalah sesuai kepentingan diri sendiri.
Lagu berdurasi enam menit 21 detik ini terdiri atas dua babak yang merepresentasikan kompleksitas hubungan yang ia jalin dengan mantan pasangannya.
“Lagunya ada beberapa babak karena hubungannya pun terdiri dari beberapa babak. Aku merasakan posisi yang ditinggal dan juga meninggalkan,” ujarnya dalam info rilis yang diterima PentasPentas.
Dimulai dengan suasana yang tenang dan sentimental, Maseta merefleksikan fase putus cinta ketika meninggalkan pasangannya kala itu.
Baris pada bagian chorus: “Pelan aku coba untuk bertahan / Yang kau tinggalkan hanya rangkaian alasan / Jauhku mengayuh” menyiratkan bagaimana usaha yang dilakukan Maseta untuk mempertahankan hubungan.
Perlahan-lahan lagu ini dibangun dengan telaten hingga memasuki fase kedua dengan produksi yang lebih menggelegar.
Bait di bagian bridge: “Kita berakhir parah / Mustahil lawan arah / Kita berjarak bukan berarti kalah” mewakilkan rasa ikhlas ketika ia ditinggalkan dan hubungan tersebut berakhir.
Terdapat kontras antara kedua babak ini dianalogikan Maseta sebagai suatu proses yang ia lalui ketika harus berhadapan dengan rasa kehilangan.
“Kejora Walini” merupakan hasil karya sang musisi bersama produser Ollie Lazuardi yang juga mengemban tugas sebagai gitaris saat penampilan di panggung. Penggarapannya diawali dari sesi workshop untuk soundtrack film pendek teman mereka.
Ollie awalnya memantik dengan progresi kord yang akhirnya menjadi chorus lagu ini. “Aku dan Ollie selalu bercanda bahwa lagu ini adalah magnum opus kami,” ujar Maseta.
Ia menambahkan bahwa lagu ini juga merupakan salah satu karya favoritnya dan selalu menunggu waktu yang tepat untuk merilisnya.
Selain bersama Ollie yang juga dipercaya mengisi porsi synthesizer, bass dan memoles mixing, “Kejora Walini” juga melibatkan vokal latar dari Alvina Farah dan Khalisha Naura.
Untuk isian drum dimainkan oleh Bagas Wisnu W. dan direkam oleh Haryo Widi. Sebagai penyelesaian akhir, lagu ini melalui proses mastering oleh David Halim.
“Kejora Walini” dirilis bersamaan dengan video musik, hasil kerja sama dengan Sinema Sora dan disutradarai oleh Widya Arafah. Widya merupakan seorang sutradara yang karya filmnya telah melenggang di ragam festival film bergengsi di Indonesia.
Konsepnya sendiri terinspirasi dari video musik era 2000-an yang menitikberatkan pada sisipan live band pada visualnya.
“Gue pengen ada rasa tersendiri di adegan Maseta bernyanyi. Jadi ada nuansa agak warm romantis, tapi juga ada pahitnya di belakang”, ujar Widya.
Video yang juga dibintangi oleh Naya Salim ini kini dapat diakses melalui kanal YouTube Maseta via tautan ini.
“Kejora Walini” merupakan single kedua dari album mini (EP) Maseta yang akan dirilis tahun ini, di bawah naungan Sun Eater. Label rekaman yang juga menaungi nama-nama besar belantika musik seperti Hindia, .Feast, dan Lomba Sihir. (Idh/PP)