Cantya Afra yang berasal dari Purwokerto resmi memulai debutnya di industri musik Indonesia lewat karya rilisan lagu berjudul “Haven”.
Penyanyi dan pencipta lagu ini memperdengarkan lagu tersebut pada 18 Juli 2025 lalu, melalui label musik independen Coming Here For You (CHFY). Ini merupakan langkah awalnya untuk lebih menunjukkan musikalitasnya.
Mengusung warna R&B dan city pop, single “Haven” hadir sebagai pengantar emosi tentang rindu, overthinking, dan pencarian tempat aman dalam hubungan yang terpisah jarak.
Sebuah perasaan yang dialami banyak orang, baik dalam konteks hubungan atau dalam kehidupan keseharian. Perasaan yang tentunya kadang muncul di saat tak terduga dalam hati dan pikiran.
Lagu ini ditulis langsung oleh Cantya Afra dan diproduseri oleh Irzhal Efadh. Dengan nuansa dreamy namun tetap ritmis dan catchy, “Haven” menggambarkan suasana hati yang rapuh namun elegan.
“Waktu itu aku lagi kangen banget sama seseorang, dan itu sampai bikin lampu-lampu jalanan jadi samar karena air mata. Tapi aku nggak mau lagunya terlalu melankolis, aku pengin tetap pretty dan playable,” ujar Afra soal inspirasi personal di balik liriknya.
Salah satu bagian yang paling berkesan bagi Afra adalah lirik pre-chorus: “tell me would you come if I’m gone shutting out the blue sky?”.
Hal ini karena ungkapan tersebut cukup dalam yang merefleksikan perasaan ingin menghilang namun tetap berharap ada seseorang yang tinggal. Kebingungan yang dirasakan dalam suatu masa di sebuah interaksi.
Sebuah kontemplasi yang menurut Afra masih ia tanyakan ke dirinya sendiri hingga sekarang. Suatu hal yang juga terasa begitu personal bagi Afra, dalam rilisan debutnya ini.
Secara produksi, “Haven” dikerjakan dalam waktu tiga bulan, dengan proses penulisan yang dapat dibilang berlangsung cukup cepat, hal itu dikarenakan adanya kekuatan emosi saat itu.
Versi demo awal direkam di kamar Afra, sebelum akhirnya disempurnakan dengan aransemen Irzhal Efadh yang lebih dinamis dan saran dari musisi Derry Rith dari grup musik Coldiac.
“Take vokalnya pun masih pakai alat seadanya, tapi aku seneng banget karena banyak ide vokalku yang akhirnya bisa masuk ke dalam ‘Haven’,” urai Cantya Afra dalam info resmi yang diterima PentasPentas.
Selain lagu, “Haven” juga hadir dengan visual bertema “kencan di tahun 2000-an,” sebuah konsep nostalgic-romantic yang dikembangkan bersama tim visual CHFY: Irzhal Efadh, Ardi, Abrisam, dan Afra sendiri.
Lewat diskusi dan eksplorasi kreatif, mereka mencoba menerjemahkan ‘rasa’ lagu ini ke dalam bentuk visual yang bisa dirasakan oleh para penonton. Hingga muncullah ide “kencan di tahun 2000-an”.
“Haven” adalah karya yang sangat personal bagi Cantya Afra, namun juga terbuka untuk siapa saja yang pernah merasa rindu, overthinking, atau mencari tempat tenang di tengah dunia yang ramai.
“Semoga lagu ini bisa sampai ke hati kamu, bagaimanapun cara kamu ngedengerinnya,” tutup Afra. Ia mengembalikan kepada pendengar bagaimana lagu ini akan dimaknai dan didengarkan. (Idh/PP)