SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

FREEDOMSJAZZ FESTIVAL Digelar Lagi, Menjaga Api Jazz Tanah Air

Demi misi mulia di baliknya, api jazz terus dikobarkan lewat hajatan FreedomsJazz Festival, yang kali ini digelar lagi pada 16 Agustus 2025.
freedomsjazz festival freedomsjazz festival
BARRY LIKUMAHUWA

FreedomsJazz Festival (FJF) yang telah digelar sejak 2015 silam kembali dihadirkan. Kali ini sekaligus untuk merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang khas: melalui musik jazz yang merdeka, ekspresif, dan sarat makna.

Untuk kedua kalinya, FJF bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI), dan bakal digelar pada 16 Agustus 2025 di RRI Auditorium Abdulrahman Saleh, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Akan dimulai pada pukul 18.30 hingga 22.00 WIB.

Selain itu, juga bisa didengarkan secara langsung via siaran streaming di RRI Pro 1 dan jaringan RRI seluruh Indonesia.

Kali ini, beberapa musisi jazz yang dijadwalkan tampil, seperti Tompi, Bertha dan Matthew Sayerz. Juga ada performa dari penggagas FJF, Barry Likumahuwa, serta Taufan Gunarso.

Memasuki satu dekade penyelenggaraannya, seperti yang disampaikan kepada PENTASPENTAS lewat info resminya, festival ini menjadi salah satu tonggak penting dalam ekosistem jazz Tanah Air. 

Hajatan ini dibangun di atas nilai-nilai kebebasan berekspresi dan vitalitas musikal yang lahir dari improvisasi, FJF menanam benih jazz di seluruh penjuru Nusantara.

Konsistensi dan kontinuitasnya patut diapresiasi — hanya jeda sejenak di masa pandemi COVID-19 — selebihnya, festival ini terus hadir setiap 1 hingga 17 Agustus di iCSL.Studio, iCanStudioLive, Jakarta. 

freedomsjazz festival

Pencarian Bakat, Membangun Ekosistem 

FJF tak sekadar festival. Salah satu misi mulia di baliknya adalah sebagai ladang pembibitan bagi talenta baru dari berbagai daerah. Musisi yang lolos audisi akan tampil dalam studio live, direkam secara profesional dalam format audio dan video.

Selain itu, juga mendapatkan portfolio untuk promosi kariernya. FJF menjadi ruang pembelajaran, ekspresi, dan juga panggung awal banyak nama besar jazz Indonesia saat ini. 

Di balik festival ini berdiri Indonesia Jazz Movement (IJM), sebuah inisiatif yang bertujuan membentuk ekosistem jazz yang tangguh di Indonesia. IJM berperan sebagai hub komunitas, tempat edukasi sejarah dan keterampilan jazz, serta jembatan kolaborasi lokal dan global.

Dengan dukungan komunitas jazz di berbagai daerah, IJM melahirkan talenta, memberikan ruang praktik, hingga mendorong kolaborasi antar generasi. 

Misi besar ini tentu tidak tanpa tantangan. Kurangnya dukungan kapital dan media nasional menjadi ganjalan tersendiri. Namun semangat tetap membara, terlebih dengan dukungan RRI sebagai kanal publik yang membantu promosi jazz Indonesia ke khalayak lebih luas. 

Catatan Emas FJF 

Sejak FJF15 hingga FJF25, panggung ini telah menjadi saksi lahirnya karya dan kolaborasi dari nama-nama seperti Nial Djuliarso, Barry Likumahuwa, Indro Hardjodikoro, Rega Dauna, Aditya Ong, Adra Karim, Irsa Destiwi, hingga talenta muda seperti Nadine Adrianna, MIchael Ananda, dan Kelvin Andreas. 

Ragam formasi, genre turunan, dan pendekatan musikal terus dihadirkan, menegaskan bahwa jazz Indonesia hidup, beragam, dan berkembang. 

Sejumlah nama yang pernah tampil di FreedomsJazz Festival kini mulai menapaki panggung internasional, memperkuat posisi mereka sebagai generasi baru jazz Indonesia.

Sebutlah di antaranya seperti Tesla Manaf, Dua Empat, Kevin Yosua, Little Fingers, Nadine Adrianna, dan Borderline—mereka lahir dari ruang-ruang eksperimentasi seperti FJF dan kini membawa semangat jazz Indonesia ke ranah global. 

FreedomsJazz Festival bukan sekadar agenda tahunan. Tapi sebuah gerakan — menyemai, merawat, dan menyuarakan jazz Indonesia ke masa depan. (*/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
iwan fals

IWAN FALS dan ISYANA SARASVATI Hidupkan "Bunga Terakhir" di “Panji Tengkorak”

Next Post
glenn samuel

GLENN SAMUEL Ajak Lepas dari Hubungan Toxic di “Buktinya Baik-Baik Saja”

You cannot copy content of this page