SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

Kolaborasi DERE dan POPOMANGUN, Hadirkan Perayaan Cinta Musik dan Visual

Berangkat dari lagu “Puspa” karya Dere, lalu diinterpretasikan Popomangun ke dalam karya visual dengan pendekatan artistik yang berani dan ekspresif.
dere dere
DERE saat menyanyikan lagu "Puspa" di Puspa oh Puspa!, Urban Forest, Jakarta Selatan

Dere, bersama seniman visual Popomangun resmi meluncurkan Puspa Oh Puspa!, sebuah proyek kolaboratif yang memadukan kekuatan musik dan visual sebagai medium ekspresi dan perayaan cinta.

Urban Forest yang terletak di lokasi strategis di Jakarta Selatan, menjadi lokasi pembuka dari rangkaian proyek kolaborasi Puspa Oh Puspa! tersebut.

Berangkat dari lagu bertajuk “Puspa” karya Dere, kemudian diinterpretasikan oleh Popomangun ke dalam karya visual dengan pendekatan artistik yang berani dan ekspresif.

Dere, penyanyi sekaligus kolaborator dalam proyek ini, mengungkapkan bahwa proses kreatif lagu “Puspa” sangat personal baginya. Ada bagian dari dirinya yang tercermin dalam karya tersebut.

“Aku tulis lagu ini saat sedang memberanikan diri untuk jatuh cinta lagi,” tutur Dere, dalam info resmi yang diterima PentasPentas.

“Senang sekali lihat karya ini dilanjutkan dalam bentuk visual yang sangat hidup oleh Kak Popo. Persis seperti rasa jatuh cinta yang kubayangkan!”

Popomangun, seniman visual multidisiplin yang terlibat dalam proyek ini, turut menambahkan bahwa ia menjadikan karya ini sebagai sebuah tanggapan dari lagu tersebut.

“Saya menanggapi lagu dan cerita Dere secara intuitif, menyerap nadanya, menangkap auranya, dan menerjemahkan keberaniannya dalam warna serta bentuk yang mewakili lapisan perasaan manusia,” ucapnya meyakinkan.

Puspa Oh Puspa! dikembangkan menjadi rangkaian aktivitas yang mengajak publik turut merayakan cinta dan mengeksplorasi emosi melalui berbagai medium. Sebuah hal yang dilakukan untuk dapat mengenali cinta yang ada.

dere
Dere & Popmangun

Kolaborasi ini diwujudkan dalam beragam bentuk kegiatan, mulai dari penampilan musik oleh Dere, live mural dari Popomangun, pameran visual interaktif hingga lokakarya yang terbuka untuk semua. 

Selain itu, pengunjung juga diajak mengikuti sesi bincang seputar seni bertema “Seni sebagai Terapi” dan menikmati peluncuran cendera mata edisi kolaborasi yang menjadi bagian dari perjalanan Puspa Oh Puspa!.

“Kami ingin karya ini hidup bersama para pendengarnya, tidak berhenti di satu bentuk saja karena cinta juga tumbuh dan berkembang, seperti puspa yang mekar di waktu dan tempat yang tepat,” ujar Nasrul Akbar, Ketua Proyek Kolaborasi Puspa Oh Puspa! dan perwakilan dari Tiga Dua Satu, label musik dan manajemen talenta yang menaungi Dere.

Sementara itu, Bintang dari Mahavisual, studio kreatif yang mendukung sisi visual kolaborasi ini, menyatakan bahwa proyek ini adalah bukti bahwa seni bisa menjadi jembatan lintas-perasaan dan pengalaman. 

“Kami berharap Puspa Oh Puspa! bisa menjadi ruang baru untuk menyampaikan cerita secara multidimensi dan publik bisa ikut menjadi bagian dari narasi ini,” ucap Bintang, Project Manager Mahavisual.

Rangkaian Puspa Oh Puspa! akan berlangsung di beberapa kota besar, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung dengan berbagai format unik yang mendorong interaksi lebih personal antara karya kolaborasi ini dan semua audiens. (Idh/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
oslo ibrahim

OSLO IBRAHIM Rayakan Kejujuran dan Kegelisahan di EP "TOP 5"

Next Post
sisca saras

SISCA SARAS Rilis Ulang “Tak Berakhir Sama”, tapi Versi Retro

You cannot copy content of this page