Manaditara menghadirkan satu warna baru di industri musik Tanah Air dengan single terbarunya yang berjudul “Full Moon”.
Single kedelapan miliknya ini dilepas di bawah naungan label Soundjana Creative sejak akhir Oktober lalu, dan sengaja dirilis pada tengah pekan seiring dengan hari ulang tahun sosok perempuan yang membentuk Manaditara sendiri.
“Full Moon” bisa dibilang sebagai gambaran dari perjalanan musik penyanyi asal Kediri, Jawa Timur ini, sejak perilisan “Farewell” pada 2020 lalu, hingga single terakhirnya, “Anomalies/Full Moon” yang rilis pada Mei 2024.
Adapun, “Full Moon” sendiri adalah kelanjutan dari single “Anomalies/Full Moon”, yang didedikasikan khusus kepada sosok perempuan istimewa.
Menghadirkan dua single sekaligus untuk menceritakan satu orang yang sama membuat kita bisa membayangkan seberpengaruh apa sosok perempuan tersebut bagi sang penyanyi.
Solis multitalenta ini mengatakan, dikutip PentasPentas dari siaran pers resminya, bahwa kiprah musiknya terbentuk saat mengenal sosok perempuan yang digambarkan sebagai “Full Moon” tersebut.
“Dia yang selalu encouraging aku buat terus berkarya, buat merilis karya solo di luar project band yang kubikin. Kalau tanpa dia sih, rasanya nggak akan ada Manaditara saat ini,” ujarnya.
Pemilihan judul “Full Moon” sendiri bukan tanpa alasan. Dalam perspektif Manaditara, bulan purnama merepresentasikan seseorang yang punya dampak besar dalam kehidupan kita.
“Dia menjadi sosok yang selalu mendorong dan mendukung semua langkahku selama ini,” jelasnya.
Ia melanjutkan, “Full Moon” adalah ucapan terima kasih sekaligus selamat tinggal pada saat yang sama.
Luapan mixed-feelings tersebut tercermin pada potongan lirik: “Perhaps my first mistake… was falling in love with you.”
Selebihnya, kisah hopeless-romantic Manaditara tertuang dalam lagu berdurasi 3 menit 33 detik tersebut. Secara tersurat, sisi sentimental dan desperate yang dialami Manaditara serupa dengan Mitski saat membawakan single “My Love Mine All Mine”.
Manaditara menulis sendiri “Full Moon” dengan dibantu rekan sesama seniman yaitu Randy Levin Virgiawan.
Proses produksi dan rekamannya dilakukan sendiri oleh Manaditara dengan menggandeng Adha Buyung dari Kiarakelana sebagai pengarah vokal. Selebihnya, rangkaian mixing dan mastering dilakukan oleh Yasa Wijaya di Vamos31 Record Studio.
“Aku berharap lagu ini bisa mewakili semua pendengar yang punya pengalaman sepertiku. Secara khusus, aku juga berpesan agar kita semua bisa mengapresiasi hal-hal kecil tentang seseorang, dan menyimpannya dalam medium yang tepat.”
Tonton video lirik “Full Moon” di tautan ini. (camilla/PP)