Rahma Savitri telah memperdengarkan “Souliberation”, judul EP terbarunya. Judul itu berasal dari dua kata, yakni soul (jiwa) dan liberation (pembebasan) yang dapat diartikan sebagai musik pembebasan rasa dan jiwa.
EP ini akan merepresentasikan bagaimana seorang Rahma Savitri mempertemukan sisi dirinya yang berjiwa bebas bertemu dengan musik dalam balutan kreatif.
Sebagai sebuah EP yang menyajikan keterkaitan antara jiwa dan alam, sang penyanyi menyodorkan lima lagu yang masing-masing menggambarkan esensi dari satu elemen: tanah, air, api, udara dan ether.
Masing-masing elemen ini akan menunjukkan bagaimana elemen tersebut begitu punya pengaruh terhadap jiwa manusia itu sendiri. Baik dalam karakter, sikap dan banyak hal lainnya.
Alur musik dalam setiap lagu mencerminkan karakter elemen tadi, serta mantra afirmasi yang terhubung dengan chakra yang berkaitan dengan tiap elemen. Sehingga jiwa dan alam akan serasi.
Terinspirasi dari musik ‘new age‘, Rahma mengajakmu untuk menari membiarkan tubuh bergerak bebas, mengekspresikan diri seutuhnya, dan melepaskan emosi yang tersimpan di dalam, sebagai langkah menuju pembebasan rasa dan jiwa.
Sebagai pembuka untuk EP “Souliberation”, ada lagu yang telah dirilis sebagai pembukaan, untuk menyusuri keterikatan jIwa dan alam tersebut. Sebuah lagu bertajuk “Earth”.
“Earth” adalah gerbang pembuka dari perjalanan batin Rahma Savitri di “Souliberation.” Judul ini cukup mudah dipahami dan pendengar juga dapat mengartikan langsung apa makna dari judul tersebut.
Dikutip PentasPentas dari info resminya, lagu ini terinspirasi dari elemen bumi unsur paling padat dan mengakar dari semua elemen alam yang terhubung erat dengan Chakra Dasar (Muladhara), pusat energi yang mewakili rasa aman, akar kehidupan, dan hubungan kita dengan dunia fisik.
Melalui lirik yang ditulis sendiri oleh Rahma Savitri, “Earth” menawarkan afirmasi yang penuh kekuatan, mengingatkan kita bahwa tubuh manusia adalah mahakarya ilahi, dan bahwa setiap dari kita memiliki kuasa untuk menciptakan realitas hidupnya sendiri.
Sentuhan musikal dari Roedy Wasito sebagai produser dan penata musik menghadirkan kombinasi yang subtil antara nuansa tanah, ritme yang menghentak dari dalam, dan tekstur bunyi yang membawa unsur tradisi menghasilkan atmosfer sonik yang kontemplatif, membumi, dan sakral.
Lebih dari sekadar lagu, “Earth” adalah ajakan untuk kembali pada diri, merayakan tubuh, dan menari bebas dalam kesadaran penuh bahwa kita selalu terhubung dengan tanah tempat kita berpijak.
Lagu ini dapat juga dianggap sebagai sebuah upaya untuk penghormatan terhadap eksistensi serta dapat dianggap sebuah penyembuhan yang dituangkan lewat nada dan kata. (Idh/PP)
