SaladKlab hadir dari sebuah proyek lagu beraliran EDM tech house yang dibuat oleh Fickry dan Coki aka PapaBeard, yang juga dikenal sebagai gitaris trio rock NTRL.
Lalu akhirnya tercipta dua lagu yang sudah jadi dan siap untuk dirilis, berjudul “No Wassap” dan “Play Right”.
Pada proses selanjutnya, Fickry dan Coki aka PapaBeard kemudian mengajak Bagusikalisasi dan Indra7 untuk berkontribusi sebagai remixer untuk project tersebut lewat ciri khas musiknya masing-masing.
Setelah Bagus dan Indra7 membuat versi remix dari album pendek (EP) yang rencananya akan dirilis melalui label musik elektronik dari Jepang, Housetribe Recordings, komunikasi kemudian berlanjut untuk membuat ‘kolektif’ ini menjadi lebih serius.
Lewat beberapa pertemuan yang dilakukan, baik secara daring maupun tatap muka, ide untuk menjalankan kolektif ini dalam jangka waktu panjang dan berkonsep semakin kuat.
Sampai di sini, pemilihan nama untuk kolektif ini belum tercetus. Ketika berkumpul di studio Coki, beberapa pilihan nama sempat diusulkan oleh mereka berempat, hingga akhirnya nama SaladKlab menjadi pilihan yang disepakati bersama.
Kenapa “SaladKlab”?
“Nama ini sebetulnya tercipta secara tidak sengaja. Saat berkumpul di studio Bagus beberapa waktu sebelumnya, seperti biasa ada celetukan khas tongkrongan, ‘Eh, pesan makan yuk?’. Coki saat itu sedang dalam kondisi harus mengonsumsi makanan sehat.
Filosofi salad juga sebetulnya unik. Salad terdiri dari berbagai jenis sayuran yang dikumpulkan dalam satu wadah dan diberi beberapa bumbu tambahan supaya rasanya semakin enak dan menarik. Pun demikian dengan kolektif ini.
Baik Fickry, Coki, Bagus, dan Indra7, memiliki latar belakang musik yang beragam, berbeda, dan output tersendiri dalam mengolah dan memainkan musik elektronik sesuai dengan gayanya masing-masing.
Entitas baru ini lantas mewujudkan diri dalam EP berjudul “No Wassap” yang berisi empat track.
“Prosesnya berjalan organik saja sebenarnya,” ungkap Indra7 mewakili SaladKlab, dikutip PentasPentas dari info resminya.
EP “No Wassap” sendiri fokus pada musik-musik berbasis elektronik. Pemilihan “No Wassap” yang diangkat menjadi tajuk juga atas saran dari Housetribe Recordings.
“Saat awal membuat project ini, kebetulan Fickry sudah pernah membuat beberapa rilisan sebelumnya dengan Housetribe Recordings, Jepang. Jadi, saat proses pengerjaan EP ini selesai, label pertama yang ditawarkan memang langsung ke Housetribe,” seru pihak Saladklab mengungkapkan.
“Karena warna musik yang kami buat juga cocok dengan ciri khas dari label tersebut dan responnya pun juga terbilang cepat. Tidak butuh lebih dari dua minggu untuk mendapatkan persetujuan rilis dari Housetribe.”
SaladKlab menambahkan, ke depannya akan terus fokus melepas track-track elektronik dengan keunikan masing-masing personel mereka. Sebagaimana salad yang terdiri dari berbagai jenis sayuran. (Indah/PP)