SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

Yovie Widianto Gagas Pertemuan Kepedulian Pekerja Kreatif

Dari pertemuan ini, Yovie Widianto mengharapkan ada langkah konkret untuk meningkatkan jaminan sosial bagi pejuang kreatif. Termasuk musisi.
yovie widianto yovie widianto

Yovie Widianto telah menginisiasi pertemuan pekerja kreatif dan kementerian serta lembaga terkait dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia, pada Kamis (6/3) lalu di Gedung Utama Lt. 3, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.

Pada kesempatan itu, musisi dan pencipta lagu yang kini sekaligus menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif tersebut sekaligus membahas upaya kepedulian antar sesama pekerja kreatif.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan Yovie Widianto adalah mendorong sinergi antar-lembaga guna memperkuat perlindungan bagi para pekerja kreatif.

Pertemuan yang dimulai pukul 17.00 WIB tersebut membahas sinergi lembaga dalam perlindungan pejuang kreatif serta urgensi peningkatan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi industri ekonomi kreatif.

Menurutnya, sudah saatnya negara hadir dalam melindungi talenta-talenta kreatif Indonesia.

“Ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, tetapi para pelakunya masih menghadapi tantangan besar dalam aspek perlindungan ketenagakerjaan. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menjadi sangat penting untuk dilakukan,” ujar Yovie Widianto menegaskan, dikutip dari siaran pers yang diterima PentasPentas.

Sebagai bagian dari komitmen negara dalam melindungi para pekerja kreatif, sebelumnya telah dilakukan pemberian manfaat jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. 

Pada 2021 lalu, BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan bantuan beasiswa kepada ahli waris musisi Arry Syaff, vokalis grup band Cockpit yang meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit lambung.

Selain santunan Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT) yang jumlahnya mencapai puluhan juta, mendiang Arry juga mendapatkan manfaat Jaminan Pensiun (JP) yang akan diberikan secara berkala setiap bulannya.  Sedangkan bantuan beasiswa diberikan kepada dua orang anak Almarhum hingga lulus Perguruan Tinggi.

Juga, istri mendiang Anwar Tess, seorang musisi senior, telah menerima santunan jaminan kematian (JKM). Manfaat ini juga didapatkan oleh anak atau saudara dari Almarhum Deddie Rosman, yang juga merupakan musisi senior.

Hingga saat ini, perlindungan BPJS Ketenagakerjaan juga sudah diikuti oleh RAN, HIVI!, Kahitna, Maliq & D’Essentials, Melly Goeslaw, dan masih banyak lagi.

“Sekarang sudah bisa daftar lewat website, aplikasi, dan datang ke kantor cabang. Hal yang terpenting kesadaran dari pekerja kreatif untuk bisa membayar iuran bulanan secara sustain agar tetap terlindungi,” ucap Deny Yus Yulian, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta.

Perwakilan pekerja kreatif, Ario Bayu, yang merupakan aktor kenamaan Indonesia, turut menyampaikan pandangannya dalam pertemuan ini.

“Kami para pejuang kreatif membutuhkan perlindungan yang lebih nyata dalam bentuk jaminan sosial yang sesuai dengan kondisi kerja kami yang dinamis. Dengan adanya sinergi ini, kami berharap kesejahteraan dan keberlanjutan profesi kami semakin terjamin,” ujar Aryo.

Sementara itu Ketua Umum Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI), Ikhsan Raharjo yang hadir dalam acara ini mengapresiasi langkah Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto yang mengakselerasi perlindungan pejuang kreatif. 

Menurut Ikhsan, selama 10 tahun terakhir ini negara belum hadir secara penuh mendampingi pekerja kreatif. Dengan dimudahkannya pendaftaran bukan penerima upah itu satu hal positif, namun belum cukup untuk meningkatkan jumlah kepesertaan pekerja kreatif yang kebanyakan pekerja lepas atau sektor informal.

“Tidak bisa sustain jika mengandalkan inisiatif pekerja kreatif karena suka lupa bayar iuran secara mandiri. Kami eksperimen tiga tahun terakhir dengan menggunakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) agar pemberi kerja mau membayar iuran tersebut,” ujar Ikhsan mengungkapkan.

Sampai saat ini SINDIKASI sudah memiliki dua PKB, dengan jumlah 200-an pekerja kreatif. 

Yovie berharap, pertemuan ini menghasilkan langkah konkret untuk meningkatkan jaminan sosial bagi pejuang kreatif serta memastikan keberlanjutan kesejahteraan mereka. Dengan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, serta industri kreatif, para pekerja kreatif dapat bekerja dengan lebih tenang dan produktif.

Acara ini ditutup dengan buka bersama dan penyerahan secara simbolis kartu keanggotaan baru untuk penulis Ahmad Fuadi sebagai perwakilan pekerja kreatif subsektor Penerbitan.

Selain dihadiri perwakilan pekerja kreatif, turut berpartisipasi para Pejabat dan stakeholder seperti Ridha Sabana (Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital), Dessy Ruhati (Sekretaris Kementerian Ekraf RI), Giring Ganesha, (Wakil Menteri Kebudayaan RI), Mahendra (Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan), Yuli Harsono (Deputi Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan,  Kemensetneg), Oni Marbun (Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan), Rommi Irawan Makagiansar (Deputi Manajemen Data dan Analitik BPJS Ketenagakerjaan), Hendra Nopriansyah (Deputi Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan) beserta jajaran. (*/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
tatlo

TATLO Lepas “Isolationship”, Kenang Keterpisahan yang Menyakitkan

Next Post
rasukma

Rasukma Rilis Refleksi “Nadir” Beserta Bonus “Jalan Pagi”

You cannot copy content of this page