SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

Trio Elektronik Jazz LITTLEFINGERS, Luncurkan “Snakes & Ladders”

Album kedua Littlefingers yang judulnya diadopsi dari permainan papan legendaris itu rangkum pengalaman perjalanan lima tahun berkarya.
littlefingers littlefingers
LITTLEFINGERS

Littlefingers baru saja merilis album keduanya, berjudul “Snakes & Ladders” yang menghadirkan sejumlah lagu yang menunjukkan musikalitas mereka yang terus berkembang.

Setelah lima tahun mewarnai jagat musik jazz elektronik Indonesia, Littlefingers mempersembahkan album anyar setelah tiga tahun absen dari panggung rekaman.

Kini trio yang dihuni kibordis Chika Olivia, David Halim (drum) dan Tjdika (bass) ini kembali menunjukkan karya terbaiknya.

Album yang namanya diadopsi dari permainan papan legendaris, ular tangga, merupakan representasi perjalanan musik ketiga personel Littlefingers sebagai musisi di industri musik Indonesia.

Littlefingers mengungkapkan, bahwa album ini juga ditulis sebagai penyegaran terhadap identitas musik yang mereka bangun selama lima tahun terakhir. ‘Fresh‘ jadi kata yang terpikirkan mewakili “Snakes and Ladders”. 

“Setelah tiga tahun tidak ada rilisan berbentuk full album, saya personally merasa disegarkan kembali musically, walaupun pada proses pengerjaannya, album pastinya lebih memakan waktu dan perlu dedikasi yang lebih,” seru Chika Olivia dalam info resmi yang diterima PentasPentas.

“Bersyukur bandnya sudah berjalan kurang lebih lima tahun, sudah lebih tau maunya apa, sudah lebih banyak referensi dan juga didukung dengan alat-alat yang berbeda dari album sebelumnya,” imbuh Chika lagi.

Ia merasa, otak mereka seolah mengalami pengaturan ulang dan bisa terpikirkan pendekatan yang berbeda, baik dalam penulisan maupun penataan sound.

“Snakes & Ladders” sendiri menyajikan narasi yang berbeda dibanding album pertama mereka, “Euphoria”. Perbedaan ini menunjukkan fase mana yang sedang dilewati oleh Littlefingers.

Apabila “Euphoria” berbicara soal harapan dan optimisme mereka sebagai musisi yang sedang meniti karir, kini di “Snakes & Ladders” menyuguhkan realita dan perjuangan ketiga personel band selama lima tahun terakhir. 

Perlu diketahui, bahwa di luar Littlefingers, ketiga musisi muda tersebut juga aktif bekerja sebagai session player dan produser untuk musisi ternama Tanah Air. 

“Album ini merupakan sebuah pengingat, tentang alasan awal bermusik, yaitu kembali untuk menciptakan dan meninggalkan bunyi yang jujur, bukan sekadar mengikuti tren yang beredar,” urai Tjdika (Dika) menjelaskan.

Seperti ‘pulang’, lanjutnya, mungkin menggambarkan kata yang tepat merefleksikan proses pengerjaan “Snakes & Ladders” tersebut.

Secara keseluruhan, album kali ini memuat sembilan lagu; dimana lagu pertama sebagai intro. Lalu ada tiga single yang telah dirilis sebelumnya, serta lima lagu yang sepenuhnya baru. 

Pada lagu “Labrnth”, Littlefingers berkolaborasi dengan produser dan pengarah musik ternama Tanah Air, Rishanda Singgih. Sementara di lagu berlirik “Essence”, Littlefingers berkolaborasi dengan vokalis asal Melbourne, Australia bernama Emma Volard. 

Lagu “Essence” sendiri lantas dipilih menjadi trek utama dari album berdurasi 31 menit 22 detik ini. 

“Sekitar awal tahun 2025, gue menemukan album Emma Volard di salah satu streaming platform dan gue langsung suka banget sama suaranya,” ucap David mengungkap awal pertemuan dengan Emma.

“Sempat ada beberapa minggu dengerin album dia on repeat sambil kepikiran kayaknya kalau ada salah satu lagu di album diisi oleh beliau seru kayaknya,” tambahnya. 

Tidak lama setelah itu gayung bersambut. Saat Emma Volard mengadakan tur di Indonesia, para personel Littlefingers nekat menghubungi sang penyanyi.

“Untungnya dia mau dan bener-bener memberi warna baru dari draft lagu yang sudah kami buat,” cetus David semangat.

Keseluruhan album masih diproduseri secara mandiri oleh Littlefingers (kecuali lagu kolaborasi dengan Rishanda Singgih). Di “Snakes & Ladders”, mereka mempertahankan bunyi synthesizer yang merupakan ciri khas dari karakter musik band ini.

Littlefingers berharap bahwa album barunya bisa menjadi pengingat ataupun penyemangat bagi setiap pendengarnya yang sedang berjuang menghadapi papan permainan kehidupan yang tangguh. (Indah/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
southeast

SOUTHEAST Rilis Album Debut, Wakili Banjirnya Perasaan Jatuh Cinta

Next Post
saladklab

Siapa SALADKLAB? Bakal Rilis EP Debut “No Wassap” Via Label Jepang

You cannot copy content of this page