Southeast merilis album debut pertamanya tahun ini. Album ini menunjukkan babak baru band ini, plus suguhan kesatuan dari musik-musik yang mereka ciptakan sendiri.
Setelah sukses merilis enam single untuk album pertamanya, akhirnya Southeast merilis kemasan lengkapnya, bertajuk “Deluge”. Album ini memuat karya-karya yang sudah dipersiapkan dengan baik oleh Southeast.
Selain menjadi babak baru bagi Southeast, album ini juga merupakan hasil dari musikalitas band ini, setelah perjalanan selama lima tahun. Sejak terbentuk pada 2020 lalu.
Southeast sendiri adalah trio yang membawa pop R&B dalam sasana musik Indonesia, dimana mereka menuangkan berbagai perasaaan yang dihadirkan lewat lagu, sebagai media untuk mengekspresikan rasa.
Perasaan, rasa, frasa, pikiran dan juga alunan memberi berbagai macam warna berbeda dalam setiap lagunya. Itulah mengapa lagu-lagu dari Southeast sangat mudah dicerna dan easy-listening bagi para pecinta musik Tanah Air.
Dengan warna pop R&B, juga soul dan bahkan ballad, “Deluge” menggambarkan perjalanan emosional dalam format sembilan lagu — tentang cinta yang datang perlahan, tumbuh, lalu perlahan juga harus dilepas.
Album ini menggambarkan ‘banjir perasaan’, bukan yang liar atau meledak-ledak. Tapi mengalir tenang, seperti hujan yang tak disadari berubah jadi badai. Begitu juga kisah cinta di album ini.
Kisah cinta itu dimulai dari PDKT (pendekatan), ada naik-turun emosi, hingga akhirnya berakhir dengan sebuah perpisahan. Bukan karena drama, tapi karena sudah waktunya.
“Gue bikin lagu ini karena lagi jatuh cinta. Katanya, kalau kita simpan seseorang di lagu, dia bisa abadi,” tutur vokalis Fuad Muhamad, dikutip PentasPentas dari info resminya.
“Jadi, ini semacam cara kecil gue buat mengabadikan rasa itu, manis, gugup, dan tulus banget.”
“Deluge” sendiri ditulis oleh Fuad bersama Egi Widian sang gitaris. Sementara di kursi produser dipercayakan kepada Avi Muhamad (gitaris dari RZD Darmawangsa) di Housie Studio, Bandung.
Kemudian untuk proses mixing dan mastering diserahkan kepada Envici (Digital Feel Records), menghasilkan lagu yang semakin kuat secara emosi dan sesuai dengan karakter Southeast.
Secara musikal, “Deluge” memadukan sentuhan klasik dan modern dari lagu-lagu cinta, dengan elemen musisi yang mereka dengar.
Di antaranya seperti Jesse Barrera, Jeff Bernat, Keshi, Wave To Earth, 10cm serta musisi Indonesia macam Coldiac dan Paul Partohap.
Perpaduan ini menciptakan suasana yang nostalgik tapi tetap segar, membuat lagu ini mudah diterima lintas generasi. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Southeast.
Setiap lagu adalah sebuah fase dalam masa percintaan. Dimulai dari rasa penasaran, euforia jatuh cinta, hingga pelan-pelan sadar bahwa akhir mungkin lebih baik daripada bertahan.
Cinta yang dimaksud dalam album ini, bukanlah kisah remaja yang penuh ledakan emosi, tapi cinta yang matang. Cinta yang memiliki sikap sadar, tenang, dan pada akhirnya, melepaskan dengan kepala tegak meski hati remuk. (Indah/PP)