Aldi Haqq baru saja melepas single terbarunya bertajuk “Sunda Strait”, sebuah lagu dengan balutan musik berbasis piano dan string section yang rilis pada Jumat, 20 Desember 2024.
Lagu terbaru Aldi ini punya konsep yang berkaca pada lima tahapan duka—atau yang populer sekarang dikenal dengan istilah five stage of grief.
“Sunda Strait” sendiri tercipta, saat ia tengah dalam perjalanan arus balik mudik dari Pekanbaru ke Bandung medio 2022 silam.
Seperti yang diceritakan di siaran pers resmi yang diterima PentasPentas, saat itu kapal feri dari Bakauheni menuju Merak yang ditumpangi Aldi, sempat tertahan di tengah laut lebih dari dua jam.
Terapung tengah malam di tengah Selat Sunda, tanpa sinyal seluler, hanya berbekal notebook dan pulpen, pikiran Aldi mengembara ke mana-mana.
Hingga sampai pada kenangan terhadap hubungan asmaranya yang kandas tiga bulan sebelumnya.
Sebenarnya, ujar Aldi, momen ini datang begitu saja dan tak disangka. Mengingat sebenarnya Aldi sedang ada di tahap acceptance, setelah berhasil melewati masa penyangkalan, marah, bernegosiasi dan depresi.
“Di masa itu aku sebenarnya sudah bisa senyum lagi, sudah bahagia. Sudah melupakan masa lalu. Tapi ya tiba-tiba keinget aja, kalau kata anak sekarang: relapse,” kata Aldi mengenang.
Ia mengungkap, bahwa dia butuh waktu sekitar satu jam untuk menulis draft pertama lirik lagu “Sunda Strait”.
Nadanya dia gumamkan dan direkam di ponsel. Sesampainya di rumah, Aldi langsung merekam lagu ini di dalam kamar dan “Sunda Strait” pun rampung dalam empat hari.
Sebagai seorang multi-instrumentalist yang punya pengalaman membuat musik untuk scoring pertunjukan teater, Aldi memainkan sendiri semua alat musik di lagu-lagunya.
Termasuk menjadi teknisi tunggal untuk urusan mixing dan mastering.
Dengan kemampuan ini, Aldi bisa menciptakan dan menabung 10 hingga 15 lagu dalam setahun. Lagu-lagu ini lantas dia rilis berurutan. “Dan dalam urutannya, ‘Sunda Strait’ ini ada di nomor ketiga,” katanya.
Meski liriknya ditulis dalam waktu singkat, lagu ini mengalami masa penanakan selama dua tahun sebelum akhirnya dirilis untuk publik.
Karenanya, Aldi punya ruang dan waktu cukup lapang untuk melakukan eksplorasi di “Sunda Strait”.
Ini termasuk upaya menaklukkan aneka tantangan. Misalnya, aransemen yang berbeda maupun cara bernyanyi yang berjarak dengan dua lagu sebelumnya. Aldi memang tumbuh dengan banyak pengaruh musik.
“Menurutku, ini lagu terbaik aku so far, dari segi penulisan, aransemen,dan termasuk vokalku. Karena ini pertama kalinya aku mencoba cara bernyanyi di nada tinggi ala rocker 70-80-an.”
Lagu “Sunda Strait” ini nantinya akan menjadi bagian dari album perdana Aldi yang direncanakan rilis pada 2025. Adapun, ia sendiri menggarap albumnya dengan satu konsep: bagaimana manusia melewati lima tahapan duka dan memandang masa lalu.
Selagi menunggu album perdana ini benar-benar matang, Aldi ingin “Sunda Strait” dan dua single sebelumnya bisa menjadi perkenalan yang memberikan gambaran tentang musik buatannya: musik pop dengan balutan rock balada, yang berakar pada piano dan string section yang cukup intens.
“Dengan lagu ‘Sunda Strait’ dan dua lagu sebelumnya, Aku ingin mengenalkan pada pendengar musik Indonesia: ini musik Aldi Haqq,” cetusnya menegaskan.
Sebelumnya, Aldi Haqq telah memperdengarkan single perdana “Peak of Love” (2023), lalu diikuti “Feels Like We’re Still a Lover” yang dirilis pada Agustus 2024 silam.
Single “Peak of Love” ini mendulang sukses masif. Per hari ini, lagu perdana Aldi ini sudah diputar lebih dari 32 juta kali di Spotify, dan dua video lagunya di YouTube sudah ditonton nyaris empat juta kali. (camilla/PP)