Badai menandai penghujung 2024 lalu dengan meluncurkan satu karya terbarunya, sebuah single bertajuk “Sakit Dua Kali”.
Lagu teranyar milik penyanyi, musisi, penulis lagu dan produser yang pernah menghuni grup Kerispatih ini bisa dibilang merupakan sebuah pop balada yang mengisahkan tentang cinta, kehilangan, dan penerimaan.
Lewat “Sakit Dua Kali” ini, musisi yang mengawali karirnya sebagai pencipta lagu sejak 1999 silam ini semakin mantap menapaki karier sebagai penyanyi solo, di bawah naungan label rekaman NAGASWARA.
Setelah sukses dengan single perdananya, “Belum Bisa Percaya”, yang mengusung nuansa vintage 70-80an, Badai kini hadir dengan warna musik yang berbeda di “Sakit Dua Kali”.
Single keduanya ini, dikutip PentasPentas dari siaran pers resminya, menawarkan sebuah perjalanan emosional yang mendalam, menceritakan tentang sepasang kekasih yang harus terpisah meski cinta mereka begitu kuat.
“Sakit Dua Kali” menggambarkan perasaan hancur ketika harapan dan impian bersama harus pupus karena terbentur realitas dan norma yang ada.
“Lagu ini berawal dari sebuah cerita tentang sepasang kekasih yang akan menikah, namun di detik-detik terakhir pernikahan itu batal,” ungkapnya.
“Bayangkan, betapa sakitnya merasakan dua kali pukulan sekaligus: kehilangan cinta dan kehilangan mimpi yang sudah di depan mata.”
Badai, dengan kepekaannya dalam merangkai kata dan nada, mampu menerjemahkan kisah pilu tersebut menjadi sebuah lagu yang menyentuh hati.
Lirik yang puitis dan melodi yang sendu menciptakan suasana yang mengharukan, mengajak pendengar untuk merasakan kedalaman emosi yang terkandung di dalamnya.
Berbeda dengan single pertamanya, “Sakit Dua Kali” mengusung konsep musik vintage dengan sentuhan 90-an. Pemilik nama asli Doa Di Badai Hollo ini mempercayakan aransemen musiknya kepada Dennis Nussy, seorang musisi dan produser musik berpengalaman.
“Saya ingin memberikan warna yang berbeda di setiap karya saya,” tutur Badai memberi alasan.
“Dennis Nussy berhasil menerjemahkan visi saya dengan sangat baik, memberikan sentuhan musik 90-an yang kental dengan referensi musisi seperti Peabo Bryson.”
Badai optimis “Sakit Dua Kali” akan diterima dengan baik oleh para penikmat musik Indonesia, termasuk generasi Z yang kini banyak menggemari lagu-lagu vintage.
“Musik yang baik akan selalu menemukan pendengarnya,” ujar Badai.
“Saya berharap lagu ini bisa menyentuh hati banyak orang dan menjadi teman di saat mereka merasakan kehilangan dan kesedihan.”
“Sakit Dua Kali” dari Badai sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital. Video musiknya juga sudah bisa ditonton di kanal YouTube resmi NAGASWARA.
Badai, sosok penting dalam musik Indonesia, memulai kariernya pada tahun 1999 sebagai penulis lagu. Ia mulai dikenal luas dengan Kerispatih, yang terkenal akan sikap perfeksionismenya.
Selain band tersebut, ia juga merambah karier solo pada awal 2010-an dan membentuk Brand New Storm pada Juni 2010, sebuah proyek band rock vintage.
Pada 24 Mei 2016, Badai meninggalkan Kerispatih untuk sepenuhnya fokus pada karier solonya, terus memberikan dampak besar dalam dunia musik. (camilla/PP)