SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

BRI JAZZ GUNUNG Series Juga Konsisten Hadirkan Kolaborasi Musisi Lintas Genre

Melalui niat untuk jadikan musik jazz lebih inklusif, BRI Jazz Gunung membuka jalan kolaborasi dengan berbagai musisi lintas genre.
jazz gunung jazz gunung

Jazz Gunung memasuki usia ke-17 penyelenggaraannya tahun ini. Selain membawa misi untuk menarik wisatawan ke berbagai obyek wisata alam di Indonesia, festival tersebut juga ingin mengenalkan bahwa jazz milik semua orang.  

Andy F Noya, selaku Advisor Jazz Gunung Indonesia memberikan pandangannya. Menurutnya, pentas jazz ini hadir untuk memberitahu banyak orang bahwa musik jazz dapat dinikmati banyak orang.

Karena menurutnya, jazz juga bersifat universal. “Jazz itu sebenarnya membuka diri,  inklusif, kesetaraan, keberagaman. Ini dipertunjukan dengan baik di Jazz Gunung,” ucapnya meyakinkan.

Selain itu, dikutip PentasPentas dari konferensi pers yang digelar di Auditorium Institut Français D’Indonésie (IFI), Jakarta pada Kamis (03/06), Andy juga mengungkapkan bahwa event ini mempertemukan berbagai performa yang mengombinasikan berbagai artis dari berbagai genre.  

Salah satu yang paling sukses adalah ketika penyelenggara mengundang mendiang Didi Kempot (saksikan video penampilannya di tautan ini).

“Respon yang cukup mengagetkan, dimana penonton menyanyikan semua lagu-lagunya yang di aransemen oleh Djaduk Ferianto kala itu. Lagu-lagu dinyanyikan Didi Kempot bersama-sama penonton dalam suasana dingin dengan aransemen musik jazz,” ungkapnya mengenang.

Tak hanya berkolaborasi dengan musisi, namun Jazz Gunung juga sempat berkolaborasi dengan kesenian lain.

 “Jazz juga membuka diri bagi kesenian yang lain yaitu sendratari, kesenian tari, atau kesenian dan tari. Seperti di Jazz Ijen Banyuwangi dimana kami mengundang teman-teman untuk menari Gandrung, karena disana ada Sewu Gandrung.”

Kemudian, pernah pula mengundang maestro sinden Bu Temu, dimana sang seniman yang sudah sepuh tersebut menyinden diiringi oleh tarian, sebagai pembuka Jazz Gunung Ijen. 

jazz gunung
(ki-ka) MONITA TAHALEA, KEVIN YOSUA (Koordinator Jazz Camp) dan BINTANG INDRIANTO TRIO (Foto: Dok. Jazz Gunung)

Tak hanya terbuka dengan kolaborasi bersama musisi dan seniman lokal. Pementasan jazz di pegunungan ini juga membuka kolaborasi dengan musisi-musisi luar negeri. Melalui banyak kerjasama dan keragaman dalam jazz kolaborasi ini dapat tercapai.

Pada penyelenggaraan di 2025 ini, dihadirkan dengan dukungan penuh dari BRI. Jazz Gunung Series tahun ini terdiri dari tiga rangkaian event, yaitu BRI JAZZ GUNUNG Series 1: BROMO pada 19 Juli, BRI JAZZ GUNUNG Series 2: BROMO pada 26 Juli, dan BRI JAZZ GUNUNG Series 3: IJEN pada Agustus mendatang. 

Adapun sejauh ini, sejumlah musisi yang dijadwalkan akan tampil di Series 1: BROMO adalah RAN, Emptyyy, Chagall, Karimata, Kua Etnika dan Jamie Aditya.

Kemudian pada Series 2: BROMO ada Sal Priadi, Lorjhu’, Rouge (Perancis), Tohpati Ethnomission, Bintang Indrianto Trio dan Natasha Elvira.

Seluruh musisi yang hadir siap memberikan penampilan dan kolaborasi dalam musik jazz yang menarik ditemani pemandangan pegunungan yang indah. Jangan lewatkan penyelenggaraan BRI Jazz Gunung tahun ini.

Info selengkapnya, pantau di jazzgunung.com.(Indah/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
jazz gunung

JAZZ GUNUNG ke-17 Hadirkan Kolaborasi Industri Pariwisata untuk Dorong Ekonomi Lokal

Next Post
brisia jodie

Wakili Kisah Kebanyakan Orang, BRISIA JODIE Luapkan “Kisah Baru Orang Lama”

You cannot copy content of this page