Rasukma meluncurkan single terbaru berjudul “Nadir”, namun kali ini disertai “Jalan Pagi”, trek bonus yang diproyeksikan sebagai bagian dari album keduanya.
Lagu “Nadir” sendiri mengangkat tema tentang takdir dan titik terendah dalam kehidupan, dengan menyiratkan doa tulus untuk orang-orang tercinta.
Dengan rilisnya karya terbarunya ini, duo asal Bandung, Jawa Barat ini berharap lagu tersebut bisa menjadi pengingat untuk selalu menghargai setiap waktu bersama orang-orang yang kita kasihi.
“Kami ingin lagu ini bisa menjadi teman bagi mereka yang sedang berjuang bersama keluarganya,” urai Rasukma, dikutip dari info resmi yang diterima PentasPentas.
“Semoga ‘Nadir’ bisa memberikan kekuatan dan harapan melalui doa di ujung lagunya,” tambahnya.
Lagu “Nadir” merupakan refleksi tentang bagaimana seseorang merespon tragedi, terutama saat menghadapi titik terendah dalam hidup.
Secara lebih spesifik, lagu ini menceritakan pengalaman pribadi tentang diagnosis penyakit yang dialami sang ibu, serta bagaimana hal tersebut mengubah perspektif sang anak, menjadikannya lebih perhatian dan peduli.
Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang dimiliki bersama orang tua.
Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan betapa berharganya waktu yang dimiliki, serta untuk terus berdoa dan menjaga hubungan yang ada, meski dalam kesedihan.
Sementara itu, bonus track “Jalan Pagi” menggambarkan kelanjutan dari kisah dalam “Nadir”.
Lagu ini mengilustrasikan kedekatan yang semakin terjalin antara seorang anak dan ibunya melalui rutinitas jalan pagi yang baru mereka jalani bersama.
“Jalan Pagi” menyajikan nuansa mendalam yang menyentuh melalui harmonisasi vokal indah tanpa lirik, menambah dimensi emosional yang lebih dalam pada pendengarnya.
Kedua lagu “Nadir” dan “Jalan Pagi”, kini sudah tersedia di berbagai platform streaming digital seperti Apple Music, Langitmusik, Spotify, YouTube dan lainnya.
Rasukma sendiri dibentuk pada 2017 silam oleh dua sahabat, yakni Shahreza Sendhang Rasendrya (Eson) dan Aulia Maghfirani Noor (Adel).
Mereka mengusung musik dengan lirik yang membumi dan mudah dipahami, dipadu dengan melodi folk/pop yang dirancang untuk menyentuh hati pendengarnya.
Melalui musik mereka, Rasukma berharap bisa menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang membutuhkan, bahkan bagi mereka yang belum menyadari kebutuhan tersebut.
Rasukma berambisi untuk terus mengembangkan karya mereka dengan mengeksplorasi berbagai nuansa musikal baru melalui penggunaan instrumen seperti perkusi (kendang, conga, dan lain-lain), saksofon, glockenspiel serta memadukan suara akustik gitar nylon dengan berbagai genre musik. (camilla/PP)