Weda, vokalis band Manusia Aksara melanjutkan eksplorasi solonya dengan lagu bertajuk “Simfoni” yang menggugah, tajam, dan sangat personal.
Memiliki makna yang cukup mendalam, “Simfoni” merupakan lagu tentang kebenaran yang disalahartikan, dan keberanian untuk tetap bersuara di tengah tekanan. Mengangkat banyak suara yang seharusnya didengar.
Merangkum banyak suara yang penuh dengan pesan, lagu dari Hafizh Weda ini dibuat dengan liriknya yang tegas dan tanpa basa-basi.
Menggambarkan bagaimana seseorang yang berkata jujur justru dihakimi, diancam, dan dilukai bukan dengan pisau, tetapi dengan kata-kata yang menyayat, penghakiman sosial yang diam-diam namun mematikan.
“Aku diancam, dikecam, dirajam dengan mulut yang tajam…” Namun, dalam kekacauan itu, muncul satu pertanyaan: “Di manakah simfoni yang benar?”
Bagian reffrain “Simfoni” menjadi seruan perlawanan, bukan hanya mencari kedamaian, tetapi menutup lingkaran gelap yang terus-menerus berulang. Menjaga api sebuah asa dan menjaganya untuk terus menyala.
Lagu ini, menurut Weda, bicara tentang harapan akan harmoni yang adil, bukan palsu. Harapan yang tentunya hadir menghantui di kepala banyak orang yang peduli dan terus menantikannya.
Secara musikal, seperti diungkapkan Weda di info resmi yang diterima PentasPentas, “Simfoni” membawa warna rock alternatif yang mentah, gelap, namun tetap memiliki melodi yang kuat.
Setiap dentuman terasa seperti detak ketegangan suara hati yang akhirnya meledak. Bukan meledak karena benci, tapi karena sudah terlalu lama diam. Menjadi lambang rasa yang terpendam cukup lama.
“Simfoni” bukan lagu untuk membuat nyaman. Lagu ini hadir untuk mengguncang. Dan di situlah kekuatannya dalam ketidaknyamanan yang membebaskan. Meski terdengar keras, lagu ini mewakili banyak rasa.
Manusia Aksara sendiri merupakan sebuah grup band pop alternative asal Jakarta. Saat ini dihuni oleh Hafizh Weda (vokal dan gitar), Jowel Tirta (bass), Hendrie Leite (gitar) dan Nicko Prabowo (drum).
Sejauh ini, Manusia Aksara telah merilis beberapa karya rekaman. Di antaranya album “Selamat Datang di Era Penuh Kejutan” (2022) serta beberapa single, seperti “Jalur Alternatif” (2023), “Yang Salah” (2024) hingga “Tanya Alasanmu” (2025).
Video musik lagu Weda yang berjudul “Simfoni” sudah bisa disaksikan via tautan kanal YouTube ini. (Idh/PP)