Manusia Aksara menyuarakan luka yang tertinggal dalam harmoni musik sedih bertabur nuansa gereja. Lagu ini menjadi lanjutan dari eksplorasi musikal band yang dikenal akan warna musiknya yang melankolis.
Diciptakan oleh Hafizh Weda, vokalis sekaligus pencipta lagu utama Manusia Aksara, “Tanya Alasanmu” mengisahkan tentang pahitnya sebuah perpisahan dalam hubungan percintaan.
Lebih dalam, seperti yang diungkapkan via info resmi yang diterima PentasPentas, lagu ini menggambarkan tentang kisah seseorang yang harus menerima kenyataan pahit bahwa ia digantikan oleh orang lain dalam hubungan percintaannya.
Lirik-lirik yang jujur, emosional dan mudah dipahami menjadi cerminan dari perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.
“Lirik ini benar benar terjadi dalam kehidupan nyata saya, hahaha. Saya berharap lagu ini mewakili banyaknya perasaan yang patah karena kecewanya digantikan dan dilupakan,” ujar Hafizh Weda mengungkapkan.
Sebelumnya Manusia Aksara sukses di Tiktok dengan single mereka yang bertajuk “Yang Salah”, yang sejauh ini telah digunakan sebanyak 3,2 juta audio usage. Hal yang membuat grup musik ini memiliki pendengar pada platform tersebut.
Secara musikal, Manusia Aksara kembali menegaskan identitas khas mereka, yakni musik yang sangat sedih namun dikemas dengan indah melalui sentuhan musik bernuansa gereja yang memiliki harmoni megah, nuansa spiritual, dan aransemen atmosferik yang memperkuat emosi lagu.
Namun demikian, pada lagu “Tanya Alasanmu” ini, unsur bandnya menjadi sedikit menghilang.
“Kami ingin menciptakan ruang dalam musik kami, tempat pendengar bisa menumpahkan perasaan yang mungkin tidak sempat mereka ucapkan,” ujar bassis Jowel Tirta, beralasan.
Melalui “Tanya Alasanmu”, Manusia Aksara ingin membuktikan bahwa mereka bukan hanya band dengan musikalitas yang kuat, tapi juga pembawa pesan emosional yang dalam. Lewat lagu-lagu yang menyentuh hati dan menggugah rasa.
Komitmen akan terus-terusan merilis karya menjadi menu utama yang ditawarkan ke label dimana Manusia Aksara merilis karya-karyanya, yaitu Firefly Records, anak perusahaan dari PT. Musica Studios.
“Sejak adanya Nicko, saya jadi makin haus dan terpacu untuk merilis karya-karya baru. Sudah terjun ke Industri saya ingin basah sekalian. Saya ingin karya-karya Manusia Aksara bisa dikenal bisa menjadi soundtrack bagi banyak khalayak luas,” ujar Hafizh berharap.
Hafiz juga mengimpikan, suatu saat karya musik dan lagu MANUSIA AKSARA bisa berdiri di level yang sama dengan band-band besar macam NOAH, for Revenge, .Feast serta musisi musisi hebat lainnya. (Indah/PP)