Tears Don’t Lie kembali menghadirkan karya susulan, berupa single bertajuk “Black & White”, usai merilis lagu debutnya yang berjudul “Alone” pada 11 Januari 2025 lalu.
Pada 28 Februari 2025 lalu, band rock alternatif emo asal Pekalongan, Jawa Tengah ini resmi merilisnya ke berbagai platform digital.
Kali ini, Tears Don’t Lie menggambarkan perjalanan emosional yang berlangsung di dunia penuh kontras, dimana cinta, perjuangan, dan harapan saling berbaur dalam nuansa hitam dan putih.
Dengan lirik yang puitis dan melodi yang mendalam, “Black & White” bercerita tentang perasaan yang terperangkap di antara kegelapan dan cahaya.
Lagu ini mengajak pendengar untuk menyelami pergulatan batin yang terjadi antara pilihan benar dan salah, serta usaha untuk menemukan makna hidup di tengah gemerlap dunia yang penuh dengan liku-liku.
Dalam pernyataannya yang diterima PentasPentas, band ini mengungkapkan bahwa mereka ingin lagu tersebut menjadi suara bagi mereka yang merasa terjebak dalam kebingungan.
“Antara hitam dan putih, antara masa lalu dan masa depan. Musik adalah cara kami mengekspresikan perjuangan dan harapan.”
Aransemen dalam “Black & White” dirancang dengan sangat kuat dan penuh emosi, menciptakan harmoni yang mendalam yang menggugah perasaan pendengar.
Di lagu ini, mereka berusaha mengingatkan kita pada esensi cinta dan perjuangan yang tak pernah pudar oleh waktu.
Produksi single kedua ini dilakukan dengan sentuhan khas dari Jengky Dosath Studio, yang juga menangani proses mixing dan mastering, yang memastikan bahwa setiap nada dan nuansa yang dihadirkan dapat menyampaikan pesan perasaan yang ingin disampaikan oleh pihak band.
Tears Don’t Lie sendiri dibentuk pada 2024 lalu, di kota yang dikenal sebagai Kota Batik.
Band ini membawa nuansa musik emo yang kental, terinspirasi oleh band-band rock alternatif dan emo terkenal seperti Bring Me The Horizon (BMTH), Story of the Year, Bullet for My Valentine, My Chemical Romance (MCR), The Used hingga Dashboard Confessional.
Dengan merilis “Black & White”, mereka berharap dapat memberikan warna baru di industri musik Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa Pekalongan juga memiliki potensi besar dalam dunia musik.
Para penggemar musik alternatif dan emo di Indonesia dapat menikmati “Black & White” dan merasakan emosi yang dituangkan oleh Tears Don’t Lie melalui setiap detiknya. (camilla/PP)