Temarram adalah unit darkwave atau post-punk dari Jakarta yang dihuni Regga Prakarso (gitar), Sherina Redjo (vokal, synth) dan Tanthowi (bass). Trio ini baru saja merilis single terbaru bertajuk “Pusara”.
Di lagu tersebut, Temarram mencoba merangkum sebuah perandaian tentang rasa duka. Sebuah single yang juga menjadi pembuka perjalanan menuju album penuh debut mereka.
Temarram menggambarkan “Pusara” sebagai sebuah pengakuan yang jujur dan sunyi. Bahwa sering kali, kita sendiri yang jadi tempat dimana harapan dan penyesalan dikuburkan.
Bukan karena keadaan di luar terlalu gelap, tapi karena ada bagian dalam diri yang pelan-pelan kita biarkan hancur tanpa sadar. Sebuah kondisi yang antara sadar dan tidak sadar kita alami dan amini.
Lebih luas, seperti yang dituturkan di rilis resmi yang diterima PentasPentas, Temarram menjelaskan lagu ini lahir dari kesadaran bahwa kelelahan, kecewa, dan kehilangan bisa jadi bukan hal yang datang dari luar. Tapi sesuatu yang kita rawat sendiri terlalu lama.
Temarram mencoba menggali lebih dalam ruang-ruang batin yang jarang disentuh. Tentang bagaimana luka tidak selalu berbentuk peristiwa besar, tapi bisa muncul dari pilihan kecil yang diulang terus-menerus, hingga akhirnya mengubah arah hidup.
“Pusara” memotret momen ketika seseorang menyadari bahwa ia telah berjalan jauh, tapi tanpa benar-benar membawa dirinya ke mana-mana. Di situ, rasa hampa tumbuh dan menetap.
Pertanyaan yang jadi dasar lagu ini sederhana, tapi mengganggu yakni ‘bagaimana kalau justru kita sendiri yang menjadi sumber dari semua yang tidak selesai itu?’.
Kemudian melalui musik yang dibawakan, Temarram bukannya ingin memberi jawaban, namun mereka berusaha menyediakan ruang untuk mengakui bahwa itu mungkin saja benar.
Hal tersebut, terkam dalam kalimat yang berbunyi seperti ini: ‘Kau adalah Pusara yang mengubur cahaya // Kau adalah pusara tempat petaka bermuara’.
Pada single ini, Temarram juga berkolaborasi dengan sejumlah musisi. Salah satunya dengan Pandu Fuzztoni (Morfem, Zzuf, Farrt!), yang didapuk sebagai produser.
Lalu pada sisi karya sampul, Temarram bekerjasama dengan Suvi Karjalainen, seniman asal Finlandia yang merepresentasikan “Pusara” lewat lukisan ruangan suram, hampa, dan terbengkalai.
“Pusara” bisa didengarkan di berbagai layanan musik digital sejak 4 Juli 2025 lalu. (Idh/PP)