Setelah beberapa tahun berkiprah di dunia musik, Dakara kembali memperdengarkan karya lagu terbarunya, dalam format album penuh bertajuk “The Straight Path”.
Album yang dirilis pada 21 Maret 2025 tersebut menawarkan kumpulan karya lagu yang menggugah dan menyuguhkan nuansa musik yang khas, terinspirasi progresssive rock (prog-rock) dari era 70-an, dengan sentuhan modern yang segar.
Dakara yang berbasis di Jakarta berhasil menghadirkan kembali musik progressive rock dengan kompleksitas yang rumit namun tetap menarik bagi pendengarnya, sekaligus menciptakan warna baru dalam lanskap musik Indonesia.
Album “The Straight Path” menggambarkan perjalanan refleksi imajinatif dari para personil Dakara, yang terdiri dari Marvi Prana (gitar dan vokal), Satria Fajar (keyboard dan vokal), Difa Karindra (bass dan vokal) serta Arya Kusuma (drum dan vokal).
Masing-masing personel menuangkan ide dan emosi mereka untuk menciptakan musik rock yang sangat berbeda, yang menurut mereka tidak lagi ditemukan pada banyak musisi muda saat ini.
Album ini menjadi bukti nyata komitmen Dakara untuk melestarikan musik yang bermakna dan mengandung kedalaman emosional yang tinggi.
Makna dari judul album ini, “The Straight Path”, yang diterjemahkan sebagai “jalan yang lurus”, menyiratkan sebuah perjalanan yang melampaui batasan dan menawarkan perspektif baru tentang kekuatan musik untuk menyatukan, menyembuhkan, dan menginspirasi.
Dalam setiap lirik yang tertulis, Dakara mencoba menyampaikan pesan-pesan yang mencerminkan keresahan dan kenyataan kehidupan melalui dimensi imajinasi, membawa pendengarnya dalam sebuah perjalanan spiritual yang dikemas dalam melodi yang indah dan hakikat musik yang mendalam.
“Kami menuangkan hati dan jiwa kami ke dalam album ini, yang bertujuan untuk meciptakan pengalaman musik yang mencerminkan kompleksitas dan kegembiraan hidup,” urai Satria Fajar, dikutip PentasPentas dari info resminya.
“Setiap lagu di ‘The Straight Path’ adalah sebuah bab dalam perjalanan kolektif kami, mengundang pendengar untuk menjelajahi emosi dan narasi yang beragam yang menentukan kita sebagai individu dan sebagai komunitas,” lanjut Satria.
Dari segi musikalitas, “The Straight Path” mengusung pengaruh-pengaruh unik dari berbagai genre musik, membentuk sebuah karya yang sangat menawan sejak nada pertama hingga terakhir.
Dengan komposisi yang cermat, album ini membawa pendengarnya pada sebuah perjalanan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan ruang untuk berpikir, merenung, dan menginspirasi proses kreatif mereka sendiri.
Harapannya, setelah mendengarkan album ini, para pendengar dapat merasakan gelora semangat kreatif untuk menciptakan karya seni yang memiliki nilai estetika yang indah.
Dakara sendiri terbentuk pada akhir 2019 di Jakarta Selatan. Nama Dakara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Sepanjang Masa”, yang mencerminkan ambisi mereka untuk menciptakan musik yang abadi dan terus relevan.
Mereka hadir untuk mengembalikan atmosfer musik rock khas tahun 70-an dengan sentuhan progressive rock yang dikemas dalam alunan musik yang rumit namun tetap menarik dan mudah dinikmati.
Debut Dakara dimulai dengan rilis single pertama mereka berjudul “Uang”, yang dirilis pada 2022 lalu. Single tersebut menjadi titik awal bagi band ini untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap musik rock yang memiliki makna mendalam.
Dengan hadirnya album “The Straight Path”, Dakara kini siap untuk lebih memperkenalkan diri kepada publik dan membawa musik progressive rock kembali ke panggung musik Indonesia dengan cara yang segar dan relevan.
Dakara mengklaim, bahwa “The Straight Path” bukan sekadar album, tetapi sebuah perjalanan musikal yang mengajak kita untuk menemukan jalan yang lebih luas dalam seni dan kehidupan. (camilla/PP)