SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

Gitaris DRIVE, BHUSDEQ Rilis Album Solo Bertajuk “Solivagant”

Lewat album solo ini, Bhusdeq tak ingin sebatas dikenal sebagai gitaris grup pop rock Drive, namun juga bisa ekspresikan dirinya seutuhnya sebagai musisi.
bhusdeq bhusdeq
BHUSDEQ

Bhusdeq – atau yang juga dikenal sebagai Budi Drive – akhirnya bisa menuntaskan impiannya merilis album solo. Pada 21 Maret 2025 lalu, ia telah meluncurkan secara resmi, kumpulan karyanya dalam kemasan bertajuk “Solivagant”.

Menurut Google Search, kata ‘solivagant’ berarti mengembara atau berpetualang sendirian. Karena memang baru pada proyek album inilah ia benar-benar mengerjakan segalanya sendiri, tanpa melibatkan personel bandnya, Drive. 

“Sejak awal saya memang menetapkan project solo Bhusdeq haruslah tanpa vokalis, dengan komposisi tanpa lirik sebagai racikan utamanya, (walau) ada sedikit teriakan atau shout berlirik di ‘Jacaranda’ sebagai pelengkap,” tutur Bhusdeq, dikutip PentasPentas dari info resminya.

Pun sebagai langkah awal, lanjutnya, Bhusdeq juga tak tidak mau mengajak featuring untuk saat ini, sehingga publik bisa lebih fokus terhadap apa yang memang menjadi karya orisinal dirinya. 

Di album itu, komposisi berjudul “Berangkat” dan “2424” sengaja ditempatkan Bhusdeq di awal album, karena penciptaannya sudah terjadi di era awal Drive. Sekitar periode 2008/2009, sebagai bagian dari konser Drive. Sedangkan komposisi lainnya mulai muncul di era pandemi sekitar 2020-2024. 

“Secara keseluruhan, sama seperti lagu-lagu Drive, (band) Driven By Animals, ataupun (lagu) ‘Dilematika’, komposisi musik saya hampir selalu muncul akibat membaca buku atau novel atau juga dari film. Walau tanpa lirik, ‘Solivagant’ sejatinya merupakan sebuah cerita fiksi ilmiah yang berkesinambungan,” urai Bhusdeq lebih jauh. 

Bahkan, ia juga menciptakan tokoh sendiri di albumnya, yaitu Altan dan Qubit. Altan adalah seorang saintis, dan Qubit adalah seekor kucing android. Latar belakangnya dimulai tahun 2424, ketika kedua tokoh ini memulai petualangan ke sebuah eksoplanet Proxima Caentauri b, yang berjarak sekitar empat tahun cahaya dari Bumi.

Persiapan keberangkatan mereka ada pada komposisi “Berangkat” dan pendaratan ada pada komposisi “2424”, yang jelas digambarkan di video musik lagu tersebut di YouTube.

“Komposisi-komposisi lainnya merupakan masing-masing kisah yang masih dalam proses penulisan. Maunya jadi novel, tapi entahlah semoga terwujud,” ujar Bhusdeq berharap. 

Dari sisi musikal, Bhusdeq tidak bisa mengkategorikan genre-nya, karena terlalu variatif. “Cukup instrumental saja,” cetusnya menegaskan.

Misalnya pada “Death Is A Going Home” yang sangat klasikal lengkap dengan teknik tremolo ala gitaris Francisco Tarrega. Atau “Jacaranda” yang berbau Latin ala Santana. Atau “Doa Pagi” yang menerapkan akustik penuh, terinspirasi dari momen saat mendiang gitaris Baron Suprayogi terbaring sakit.

Atau juga “2424” yang harmonis dengan piano. Juga “Gritty Little Thing Called Lust” yang nge-blues dengan terapan permainan slide guitar

“Ini semua muncul begitu saja akibat pekerjaan saya sehari-hari sebagai music producer, dan masa lalu pendidikan musik klasik tentunya. Jarang sekali yang tahu bahwa jauh sebelum Drive, saya belajar dan mengajar musik klasik (piano dan gitar), sebelum akhirnya ‘terjerumus’ dalam dunia session player serta orkestra,” beber Bhusdeq yang memulai karirnya di orkestra ketika bergabung di formasi Erwin Gutawa Orchestra pada 2004 silam.

“Dan jika beberapa komposisi seperti ‘Plot 453’, ‘Broken Monster’, ‘The Dry’, dan ‘Adrift’ terasa seperti sebuah music scoring, itu adalah karena saya juga membuat scoring untuk film dan sinetron.” 

Selain dikerjakan sendiri secara musik – kecuali isian bass pada “Plot 453” yang dieksekusi oleh Adhitya Pratama – ia juga memoles sendiri mixing dan mastering tujuh lagu di albumnya itu. Sementara sisanya dipercayakan kepada Eko Sulistiyo (di lagu “Death Is A Going Home”) dan oleh Oki SMR di lagu “Berangkat” dan “2424”. 

Pada akhirnya, sama seperti semua musisi yang merilis karya, Bhusdeq mengakui sangat membutuhkan pendengar sebanyak mungkin. Karena dengan begitu, bisa dibicarakan dan menjadi bagian utuh industri musik Tanah Air dan internasional.

“Sampai saat ini respon yang masuk sangat positif, bahkan ada pula yang memuji artwork-nya, yang lagi-lagi saya buat sendiri juga. Namun begitu tentunya saya tetap butuh kritik dan saran. Semoga dapat terwujud.” 

Dengarkan keseluruhan “Solivagant” di berbagai gerai digital streaming platform. Video musik untuk beberapa lagu di album ini juga sudah bisa disaksikan di kanal YouTube resmi Bhusdeq. (MM/PP) 

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
pestapora

PESTAPORA Digelar Lagi. Tiket Presale Hari Raya Sudah Dibuka! 

Next Post
vreya

VREYA Kolaborasi dengan ROMANO GUITAR BOY di Single "Smarana"

You cannot copy content of this page