Unit musik metalcore asal Karawang, Reiwa, dengan bangga mengumumkan perilisan album mini atau EP terbaru mereka yang berjudul “Simulacra”.
Melalui keterangan resmi yang diterima PentasPentas, band yang digawangi oleh Dendi Alamsyah (vokal), Septian Satriani (gitar) dan Dadang Suhendar (drum) ini menjelaskan bahwa “Simulacra” hadir dengan mengangkat tema fenomena sosial.
Di lirik lagu-lagunya, mereka menerapkan pendekatan yang tajam terhadap realitas yang sering kali terdistorsi oleh banjir informasi dan dominasi kekuasaan.
Vokalisnya, Dendi Alamsyah, mengungkap bahwa melalui tiga lagu yang terdapat dalam EP tersebut – yaitu “Anosmia Empati”, “Bigot” dan “Fundamental” – band ini berusaha untuk menyampaikan kritik mendalam mengenai bias kebenaran yang dapat memicu konflik sosial dan ketegangan horizontal di masyarakat.
“’Simulacra’ bukan sekadar suguhan musikal, tetapi juga penerjemahan ideologis kami terhadap dinamika sosial yang terjadi di sekitar,” ujar Dendi.
Dalam proses kreatif penggarapan EP ini, Reiwa bekerja sama dengan My September Record untuk aspek produksi musik, serta melibatkan Jefry Johanas untuk artwork dan Agus Firmansyah untuk visualisasi yang memperkaya keseluruhan konsep “Simulacra”.
Kolaborasi ini menghasilkan karya yang tidak hanya kuat secara musikal, tetapi juga memvisualisasikan pesan yang ingin disampaikan dengan mendalam.
Reiwa sendiri terbentuk pada akhir 2019 lalu, atas inisiasi mantan pembetot bass mereka, Ryan Vidia.
Sementara nama band dicetuskan dari sebuah istilah dalam bahasa Jepang yang bermakna ‘era baru’, yang melambangkan semangat kebudayaan dan perdamaian.
Reiwa memulai debut mereka melalui single instrumental berjudul “Hemodialysis” pada 2021. Setelah beberapa perubahan dalam formasi, kini hanya dihuni tiga personel inti yang memperkuat eksistensi mereka di dunia musik metal Tanah Air.
Sepanjang perjalanan kariernya, Reiwa telah merilis sejumlah single yang cukup mendapat perhatian, seperti “Hanana”, “Last Dance”, dan “Ace”.
Ketiga lagu tersebut mendapatkan sambutan positif dari para pendengar di berbagai platform digital, memperlihatkan konsistensi band ini dalam menghadirkan musik yang energetik dan penuh dengan pesan.
Musikalitas Reiwa sendiri terbilang khas, dengan perpaduan vokal yang kuat, riff gitar yang tajam serta ketukan drum yang dinamis. Mereka berhasil menciptakan identitas musikal yang unik, menjadikan mereka salah satu band yang menonjol dalam kancah musik metalcore di Indonesia.
Dengan rilisnya EP “Simulacra”, Reiwa berharap dapat menginspirasi pendengar untuk lebih kritis dan reflektif dalam melihat realitas sosial yang terjadi, serta menyadarkan bahwa informasi yang kita terima seringkali memiliki kepentingan tersembunyi yang mempengaruhi pandangan kita terhadap dunia.
Kehadiran “Simulacra” ini juga menjadi langkah besar bagi Reiwa untuk memperluas jejak mereka di industri musik Indonesia, sekaligus menegaskan eksistensi mereka sebagai band dengan pesan yang kuat dan relevan. (camilla/PP)