Minodrama, grup musik yang dikenal dengan karya-karya yang menggambarkan kisah kehidupan sehari-hari, kembali menghadirkan sebuah lagu yang sangat relatable.
Lagu barunya yang berjudul “Frekuensi Yang Sama”, menyajikan sebuah narasi yang menggambarkan hubungan dua insan yang merasakan kenyamanan bersama meskipun pada akhirnya tidak berakhir dengan sempurna.
Dalam lagu ini, seperti yang dituturkan di info resmi yang diterima PentasPentas, Minodrama menghadirkan vokalis tamu, Witri Mayangsari, yang memberikan sentuhan istimewa pada lagu tersebut.
Kolaborasi ini terbukti sangat tepat, mengingat tema lagu yang berbicara tentang dua pihak yang terhubung dalam sebuah frekuensi yang sama namun harus menerima kenyataan bahwa hubungan mereka tidak bisa berlanjut seperti yang diinginkan.
Dialog emosional yang tercipta melalui lirik lagu dan perpaduan vokal khas Minodrama dan Witri Mayangsari tersebut menciptakan sebuah kisah yang penuh perasaan dan sangat mudah untuk dipahami oleh pendengarnya.
Komposisi musik yang ringan namun mendalam serta lirik yang mudah dicerna semakin menambah daya tarik dari “Frekuensi Yang Sama”, membuat lagu ini layak masuk dalam playlist para pendengar mulai dari hari ini.
Sebelumnya, Minodrama juga telah merilis single “Notifikasi”, dan “Frekuensi Yang Sama” kini menjadi bagian dari rangkaian menuju album penuh mereka yang dijadwalkan rilis pada pertengahan 2025 mendatang.
Lagu “Frekuensi Yang Sama” telah dirilis secara digital di semua platform musik sejak 28 Februari 2025 lalu.
Sebagai bagian dari promosi, Minodrama juga mengadakan acara peluncuran video klip dengan tajuk “Rilis Kecil – Kecilan” pada 7 Maret 2025 di Ganesha Cafe Bandung.
Hajatan tersebut juga diikuti dengan perilisan resmi video musik di kanal YouTube Minodrama pada tanggal yang sama. Diproduksi oleh TheEverlasting 89 dan disutradarai oleh Hilman Wirahman, dengan produksi oleh Minocumentary Records.
Dengan tema yang emosional dan pengemasan musik yang matang, “Frekuensi Yang Sama” menjadi sebuah karya yang sangat dinanti-nantikan, tidak hanya oleh para penggemar Minodrama tetapi juga oleh pendengar yang mengapresiasi kisah-kisah kehidupan yang nyata dan penuh makna. (camilla/PP)