Silampukau menyambut perayaan tahunan Record Store Day (RSD). Duo musik asal Surabaya, Jawa Timur ini mempersembahkan sebuah rilisan spesial berupa maxi-single berjudul “Sepasang Kidung Cilaka”.
Rilisan ini tidak sekadar dihadirkan begitu saja. Melainkan dalam format istimewa, berupa rilisan fisik piringan hitam (vinyl) berukuran 7 inci, yang memuat dua lagu terbaru mereka, “Dendang Sangsi” dan “Lantun Mustahil”.
Piringan hitam ini menjadi pilihan Silampukau untuk ikut memeriahkan perhelatan RSD, sebuah momen yang dirayakan oleh para penggemar rilisan musik fisik di seluruh dunia.
Untuk hajatan perilisan tersebut, Silampukau berkolaborasi dengan Bojakrama Press dalam memproduksi piringan hitamnya. Ini bukan kerja sama pertama kali kedua pihak.
Sebelumnya, tepatnya pada Mei 2024, Bojakrama Press telah merilis album mini (EP) pertama Silampukau yang bertajuk “Sementara Ini” dalam format kaset.
Kali ini, melalui “Sepasang Kidung Cilaka”, duo yang dikenal akan karya-karya bernuansa folk ini ingin memberikan kontribusi lebih terhadap pelestarian musik dalam bentuk fisik, yang semakin langka di era digital.
Ega, salah satu anggota Bojakrama Press, mengungkapkan, “Rilisan kali ini adalah persembahan khusus dari kami, untuk kawan-kawan pecinta rilisan fisik untuk merayakan hari raya kita semua, Record Store Day,” tuturnya lewat info resmi yang diterima PentasPentas
Kemasan “Sepasang Kidung Cilaka” sendiri dicetak dalam jumlah terbatas, hanya 300 keping.
“Rilisan ini adalah ikhtiar kami untuk terus mengupayakan arsip dalam format fisik. Sebuah sumbangsih kecil untuk sejarah panjang musik Indonesia di masa depan,” lanjut Ega.
Pengerjaan desain sampul album “Sepasang Kidung Cilaka” dipercayakan kembali kepada Redi Murti, seorang seniman yang juga pernah mengilustrasikan sampul album perdana Silampukau, “Dosa, Kota, dan Kenangan”.
Redi menampilkan ilustrasi bergaya cukil khasnya, dengan pilihan warna yang bernuansa klasik, mengingatkan pada sampul buku terbitan era 1960-an. Desain ini memberi sentuhan estetika retro yang cocok dengan nuansa musik Silampukau yang melankolis namun tetap modern.
“Sepasang Kidung Cilaka juga” menandai rilisan terakhir dari Silampukau sebelum mereka merilis album penuh yang diperkirakan akan keluar pada pertengahan 2025 mendatang.
Kharis Junandharu, salah satu anggota Silampukau menjelaskan, “Kami membayangkan, bagi seorang pendengar lama karya kami—atau bahkan bagi seorang pengamat musik partikelir yang sedang kumat isengnya—dua single ini, yang kami rilis tiap tahun berturut-turut di masa pandemi, rasanya justru akan menjadi poin kunci untuk memahami evolusi musikal kami di album-album kami yang akan datang.”
Menurut Kharis, dua lagu tersebut merupakan bagian dari persiapan menuju album yang akan datang.
“Dan memang itulah yang kami niatkan saat menulis dua lagu ini: mempersiapkan pijakan yang kokoh bagi lompatan-lompatan estetik di masa mendatang. Agar kita semua—artinya kami juga termasuk—tidak terjungkal secara konseptual.”
Yang dimaksud Kharis adalah momen saat mereka – dengan menggebu-gebu merilis “Dosa, Kota, & Kenangan” (2015) tanpa transisi yang mulus setelah EP “Sementara Ini” (2009).”
Masa prapesan untuk “Sepasang Kidung Cilaka” akan dimulai pada 7 April 2025, dan pemesanan bisa dilakukan melalui website resmi Bojakrama Press.
Selain piringan hitam edisi terbatas, pembeli juga akan mendapatkan berbagai suvenir eksklusif yang hanya tersedia selama masa prapesan.
Rilisan ini memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk memiliki sebuah karya spesial dari Silampukau yang tidak hanya bisa didengarkan, tetapi juga dikoleksi dalam format fisik yang langka. (camilla/PP)