Tokyolite resmi melepas album keduanya, yang bertajuk “Modern Pastiche” pada 14 Februari 2025 lalu.
Album ini menyusul karya sebelumnya, yakni album penuh “Avenue” yang dirilis 10 tahun lalu.
Adapun, “Modern Pastiche” menjanjikan eksplorasi yang matang dan introspektif tentang pertumbuhan pribadi, hubungan, dan tantangan dalam menjalani kehidupan di dunia modern.
Tokyolite mengklaim, dituturkan di info resmi yang diterima PentasPentas, bahwa album ini lebih dari sekadar kumpulan lagu, melainkan sebuah kumpulan cerita yang dijalin dengan benang-benang hook blues, groove funk, dan gitar yang terinspirasi genre math rock.
“Modern Pastiche” juga mencerminkan perjalanan band ini, yang telah menghabiskan 15 tahun terakhir mengasah kemampuan mereka, berevolusi dari merilis EP secara mandiri hingga tampil di Fuji Television “Asia Versus” dan tur Jepang.
Narasi album terungkap melalui lagu-lagu seperti “Radio Blues,” sebuah refleksi nostalgia tentang perjuangan masa lalu dan ketangguhan jiwa manusia.
“Last Call” menawarkan pandangan jujur tentang putusnya hubungan dan pencarian penutupan, sementara “Hantu” dengan jenaka mengeksplorasi fenomena ghosting di era digital.
“Somebody Else” muncul sebagai lagu penuh semangat tentang melepaskan diri dari ekspektasi masyarakat dan merangkul individualitas, sementara “Sendiri” menggali lebih dalam pencarian jati diri dan kesendirian.
“Wake Up” berfungsi sebagai ajakan bertindak, mendorong pendengar untuk mengejar impian mereka dan keluar dari monotonnya kehidupan sehari-hari.
Terakhir, “Cycle” merayakan sifat siklus kehidupan dan kekuatan ketekunan, yang berpuncak pada “Light Up,” sebuah penghormatan mengharukan untuk orang-orang terkasih yang telah tiada dan sifat fana dari momen-momen berharga dalam hidup.
Dengan “Modern Pastiche,” Tokyolite mengajak pendengar untuk terhubung dengan pengalaman mereka sendiri, menawarkan soundtrack untuk menavigasi pasang surut perjalanan manusia.
Sebagai informasi, band bentukan 2009 silam ini beranggotakan empat orang dari Indonesia yang dikenal dengan perpaduan unik antara pengaruh blues, funk, dan math rock.
Tokyolite dihuni Stevan Arianto (vokal, gitar), Alexander Bramono (bass), Rori J.P (gitar) dan Ben Maspanger (keyboard). Musik mereka telah mendapatkan perhatian internasional, yang mengarah ke penampilan di televisi Jepang dan tur Jepang yang sukses.
“Modern Pastiche” adalah album penuh kedua mereka dan menandai langkah penting dalam evolusi artistik Tokyolite. (camilla/PP)