SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

Dipha Barus Berbagi Masalah “Rima Raga” dengan Kunto Aji dan The Adams

Lewat “Rima Raga”, Dipha Barus bukan saja tawarkan bentuk musikalitas yang baru, tetapi juga wujud state of mind usai jalani masa ‘kegelapan’.
rima raga rima raga
Dipha Barus, Kunto Aji, dan The Adams (Pon Your Tone)

Untuk pertama kalinya, Dipha Barus mengeksplorasi karya dengan menggunakan bahasa Indonesia di “Rima Raga” dan mengajak dua kolaborator, yakni Kunto Aji dan The Adams.

Ya, kolaborasi tiga musisi ternama Tanah Air tersebut lalu terwujud dalam sebuah lagu baru berjudul “Rima Raga”.

Tidak hanya itu, lagu ini turut menggaet gitaris Swellow, Andi “Idam” Fauzi untuk semakin menyempurnakan musiknya.

Rilisnya lagu ini, seperti yang dikutip PentasPentas dari siaran pers resminya, menjadi penanda kembalinya Dipha setelah terakhir kali merilis single sebagai artis utama lewat “Keep It Hush” pada 2021. 

Single ini bukan saja menjadi bentuk musikalitas yang baru, tetapi juga wujud state of mind Dipha setelah mengalami pergumulan hidup beberapa tahun terakhir.

Latar belakang terciptanya lagu ini bisa dibilang cukup personal. Saat Dipha menghadapi masalah psikologis yang membuatnya harus menjalani rangkaian terapi secara intensif pada tahun lalu.

Pikirannya sempat berkecamuk, yang menyeret dirinya larut dalam situasi ‘gelap’ dan membawanya pada batas delirium. Pada momen itu, raga Dipha mendaraskan rima yang perlahan menuntunnya pada bentuk kesadaran baru dalam memaknai apa yang terjadi di hidupnya.

Momen krusial itu ternyata melahirkan abstraksi lirik dan musik yang kemudian tertuang di “Rima Raga.”

“Setelah gue melakukan sesi terapi, waktu itu hari ‘gelap’ gue. Sepulang dari psikiater, gue inget banget rasanya kayak gimana. ‘Gila kok gue abis dari psikiater kayak begini ya,’ tutur Dipha mengenang.

Ia melanjutkan, pada momen itu ia ingat betul sang psikiater menyarankan untuk menuangkan semua yang ada di pikirannya ke dalam bentuk tulisan.

“Lagu ini adalah journaling gue. Gue nggak sadar pas gue nge-journal gitu hasilnya kayak lirik lagu. Abis itu gue buat lirik lagu.”

Mulanya, Dipha langsung terpikir nama Kunto Aji sebagai penyanyi yang tepat membawakan lagu ini. 

Gayung bersambut, tanpa berpikir dua kali Kunto Aji mengiyakan ajakan Dipha. Di sini, Kunto Aji juga terlibat dalam penulisan lirik lagu ini.

“Aku ingin lagu ini merepresentasikan apa yang dirasakan sama Dipha. Jadi, nulisnya bareng-bareng. Di satu ruangan bareng gitu. Tantangannya harus lebih banyak ngobrol sama Dipha soal apa yang mau disampaikan sama dia. Terus diturunkan jadi penulisan liriknya,” kata Kunto Aji.

Tak berhenti sampai di situ, Dipha terbayang permainan gitar Idam yang ikonik dari band Swellow dan vokal The Adams yang dirasa dapat menebalkan makna lagu ini. 

Hasilnya, secara sonik “Rima Raga” terdengar berbeda dari rilisan-rilisan Dipha sebelumnya. Empat entitas dari latar belakang musik berbeda bersenyawa, melebur dengan membawakan peran musikalnya masing-masing. 

“The Adams menjadi backing vocal. Karena ini lagunya kan hal yang nggak bisa terucap, sering gue nggak bisa ngomong ke orang terdekat gue tentang apa yang gue rasakan. Tentang struggle gue dan akhirnya kayak ketumpuk gitu. Interpretasinya tuh ada di vokal The Adams yang terakhir, bagian Ale (Saleh Husein) nyanyi dengan teriak,” kata Dipha menjelaskan.

The Adams memaknai keterlibatannya dalam trek ini secara bijak. Musik menurut mereka bukan saja katarsis bagi penciptanya, tetapi juga untuk pendengarnya.

“Kami bukan di wilayah kedokteran atau psikiatri, kami ada di wilayah kesenian. Karya yang kami rilis bukan obat, tapi mungkin bisa menjadi ‘nutrisi’, ucap Saleh Husein, mewakili The Adams.

“Karya musik memiliki spektrum yang luas,” lanjutnya. “Misalnya lagu membawa konteks optimisme yang cukup kuat terhadap orang yang mendengarkan dan punya dampak terhadap dirinya, baik secara internal maupun eksternal.”

“Rima Raga” dirilis di bawah naungan Pon Your Tone, label yang diinisiasi oleh Dipha Barus sendiri. 

Proses mixing dikerjakan oleh Jonathan Pardede dan mastering oleh Sam John – Precise Mastering. Video lirik single ini digarap oleh sutradara Anggun Priambodo dan Moses Sihombing. (camilla/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
mirelle

Mirelle G. Edith Ungkap Sisi Lain Kesedihan di Single “Ini Tak Biasa”

Next Post
niki

14 & 16 Februari 2025, NIKI Gelar Konser di Jakarta!

You cannot copy content of this page