Jims Wong dan Artsi menunjukkan bagaimana mereka mengemas kesedihan di rilisan keduanya.
Di single bertajuk “Kelam” yang dirilis pada 30 Juni 2025 lalu, bukan sekadar lagu tentang perpisahan, tapi semacam kontemplasi sonik.
Lagu ini mereka definisikan sebagai ruang dimana kehilangan tak lagi dihindari, melainkan dihadapi dengan jujur.
Mereka menambahkan, ini adalah lagu yang menolak sentimentalisme murahan, tetapi justru merangkul kepedihan sebagai bagian dari proses menjadi manusia.
“Lagu ini adalah ruang jujur untuk melepas dan merelakan,” ujar Jims Wong dalam info rilis yang diterima PentasPentas.
“Kadang kita harus berpisah bukan karena tidak cinta, tapi karena sudah waktunya berjalan ke arah yang berbeda.” Kalimat itu mungkin rangkuman paling pas dari apa yang ingin disampaikan “Kelam”.
Lewat lirik yang sederhana namun menusuk, “Andai diriku bisa walau sekejap memandang tatapan mata indahmu“, lagu ini mengajak kita berdialog dengan kenangan yang masih tersisa, sekaligus mengakui bahwa beberapa hal memang harus berakhir.
Bagi Jims Wong, kolaborasi dengan Artsi menambah dimensi yang baru. Suaranya yang dalam dan emosional beradu dengan vokal Jims, menciptakan dinamika seperti dua sisi dari satu cerita yang sama.
Satu sisi masih berpegangan pada harapan “takkan habis cintaku untukmu“, sementara sisi lain sudah mulai belajar melepaskan “ku harus meninggalkan, cintaku takkan hilang“.
Di balik produksi yang dipegang Jims Wong dan Richard Benhard, “Kelam” terdengar seperti potret sonik dari sebuah malam sunyi, ketika semua rasa akhirnya keluar, tanpa perlu dramatisasi.
Ini bukan lagu untuk didengarkan sambil berharap mantan kembali, tapi untuk mereka yang sedang belajar berkata: “Aku memang sayang, namun keadaan tak mungkin.“
Dengan tema kesedihan dan melepaskan yang ada pada lagu “Kelam”, single ini bisa jadi soundtrack bagi siapa pun yang sedang berdamai dengan kenyataan bahwa beberapa cinta tidak dimaksudkan untuk selamanya.
Tapi lebih luas dari itu, lagu ini lebih jauh juga mengingatkan tentang suatu hal dalam mengikhlaskan. Melepaskan bukanlah tanda kekalahan, melainkan pengakuan bahwa hidup harus terus berjalan.
Bagi banyak orang yang belum mengenal sosok Jims Wong, ia adalah musisi dan produser berbasis di Jakarta, dikenal dengan karya-karya yang sarat nuansa emosional dan eksplorasi sonik.
Lagu “Kelam” sendiri dapat menjadi salah satu jembatan untuk lebih mengenal Jims Wong.
Sementara Artsi, adalah seorang penyanyi dengan warna vokal yang khas. Ia kerap membawakan lagu dengan tema-tema melankolis dengan sentuhan modern.
Oleh karena itu ia menjadi pilihan Jims Wong untuk “Kelam”, single pertama mereka yang dirilis di bawah naungan BURAKKU. Tonton video musiknya di tautan ini. (Indah/PP)