Meiska kembali menghadirkan single “Keras Kepala”, kali ini dalam bentuk video musik. Sebelumnya, lagu tersebut telah mendulang lebih dari 31 juta streams di platform Spotify
Dari tuturan di siaran pers resmi yang diterima PentasPentas, video musik “Keras Kepala” mengusung konsep yang sangat emosional. Menggambarkan secara utuh cerita pilu yang terkandung di lagu tersebut.
Secara garis besar, lewat video ini Meiska visualisasikan fenomena tentang sebuah cinta yang mustahil untuk bersatu. Tentang dua orang yang tahu bahwa hubungan mereka tidak akan panjang dan tidak akan berhasil, tapi tetap berusaha mempertahankannya.
“Kami mengangkat fenomena yang sering terjadi di masyarakat Indonesia, seperti perbedaan kelas, agama, atau ras dan merasa bahwa ‘Keras Kepala’ dapat menjadi perwakilan perasaan dari teman-teman yang mengalami hal seperti ini,” ungkap Meiska.
Adapun, konsep tersebut rupanya sudah dipikirkan oleh penyanyi berdarah Bali ini dan tim Sony Music Entertainment Indonesia, sebagai label yang menaunginya, dari beberapa bulan lalu sehingga pengerjaan video musik ini pun baru terealisasi sekarang.
Single “Keras Kepala” sendiri merupakan lagu yang masuk ke dalam album Meiska yang bertajuk “Hanya Figuran”.
Jarak perilisan “Keras Kepala” dengan pembuatan video klipnya memang cukup jauh. Sekitar tiga bulan. Pihak Meiska beralasan, karena mereka ingin mendengarkan respon warganet terhadap “Keras Kepala” agar bisa menyampaikan cerita yang paling dekat dengan situasi yang sering terjadi.
“Setelah membaca berbagai komentar, kami rasa, kisah perbedaan agama, ras serta kelas sosial menjadi sesuatu yang dapat lagu ini wakilkan,” ujar Meiska.
Lebih lanjut, sang penyanyi juga mengaku bahwa konsep inilah yang kemudian membedakan video klip lagu “Keras Kepala” dengan single-single terdahulu.
Kali ini ia ingin lebih dekat dengan pengalaman teman-teman dan bisa mewakili yang teman-teman rasakan. Karena itu, ia putuskan memilih kisah yang sering kali dialami teman-teman di Indonesia, yaitu perbedaan agama dalam sebuah hubungan.
“Semoga ini bisa mewakili perasaan siapa pun yang pernah berada dalam hubungan seperti itu.”
Dikerjakan selama dua hari, Yogyakarta menjadi kota yang dipilih Meiska untuk syuting “Keras Kepala”. Selain karena pemandangannya yang beragam, ia sengaja memilih kota tersebut karena kulinernya.
Proses pengambilan gambarnya dilakukan di Laguna Glagah dan kawasan perumahan di sekitar kota Yogyakarta sebagai latar. Meiska bersyukur bahwa pembuatan video klip ini berjalan tanpa hambatan meski saat itu dia harus menjalaninya bersamaan dengan bimbingan dosen.
Dengan hadirnya video musik ini, Meiska berharap akan mendapat respons yang positif dari para pencinta musik Tanah Air, khususnya yang selalu mengikuti perjalanan karier dirinya.
“Semoga orang-orang suka dengan video musik ini dan relate sehingga mereka tergugah untuk menuangkan cerita mereka di kolom komentar. Selain itu, semoga MV ini bisa memberikan sudut pandang mengenai sebuah hubungan beda agama yang mungkin tidak pernah orang bayangkan sebelumnya.”
Video musik “Keras Kepala” kini bisa ditonton di tautan kanal YouTube resmi sang penyanyi. (camilla/PP)