Alvin Wardiman merilis lagu duet pertamanya bersama penyanyi Elle Husodo yang berjudul “Love Paradox”. Kali ini Alvin mencoba merekam sisi lain dari sebuah cinta dan kehidupan yakni kontradiksi.
Ada rasa yang cukup emosional di lagunya ini. Melibatkan cinta dan juga keputusan hidup yang tidak selalu menunjukkan hal bahagia.
“Love Paradox” merefleksikan adanya kesedihan kontradiksi dalam sebuah percintaan. Kontradiksi ini datang dari hal yang juga muncul dalam sebuah percintaan.
Menurut Alvin, cinta memang selalu melibatkan rasa kasih sayang dan kegembiraan, namun juga rasa kerapuhan dan potensi untuk patah hati di kemudian harinya.
“Sayangnya, orang yang mampu menyakiti hati kita hanyalah orang yang paling kita cintai,” ujar Alvin, ia tuturkan di info resmi yang diterima PentasPentas.
Lebih jauh, Alvin Wardiman berpendapat bahwa ekspektasi menjadi bumerang yang menghadirkan rasa sedih setelah rasa cinta.
“Mungkin karena ketika kita mencintai seseorang, kita menaruh ekspektasi yang besar terhadap dia, sehingga kita menjadi kecewa dan sakit hati ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi,” tambahnya.
Oleh karena itu, bagi Alvin, mencintai seseorang itu adalah tanggung jawab untuk menjaga hari agar tidak hancur atau terluka.
“Mencintai seseorang bagaikan memberikan hati kita kepada orang lain untuk dijaga, atau mungkin dihancurkan.”
Lirik dan melodi utama lagu “Love Paradox” lahir dari kolaborasi antara Alvin Wardiman dan Elle Husodo. Melalui proses kreatif antara keduanya menghasilkan narasi yang utuh.
Ada dua sudut pandang dari kedua pasangan dalam hubungan yang penuh cinta, namun juga penuh luka. Kontradiksi ini juga yang tersaji dalam “Love Paradox”.
Melalui pendekatan ini, Alvin dan Elle mampu merepresentasikan kompleksitas hubungan percintaan, dimana rasa sayang yang mendalam bisa beriringan dengan rasa sakit yang tak terhindarkan.
Latar belakang Alvin Wardiman dan Elle Husodo yang merupakan seorang penyanyi dan penulis lagu, menjadikan kolaborasi mereka di lagu ini menarik untuk didengarkan.
Rasa cinta dan juga emosi dalam lagu “Love Paradox” diharapkan dapat sampai dengan baik ke banyak orang, sehingga banyak juga yang dapat menemukan keindahan dari sebuah kontradiksi dalam cinta. (Indah/iaa/PP)
