Mocca menandai perilisan resmi “Life in Bloom” lewat peluncuran single “Just Say Yes”, yang menjadi mahakarya penutup dari trilogi lagu tentang komitmen.
Sebelumnya, band asal Bandung, Jawa Barat ini telah memperdengarkan lagu “Be My Bee” dan “Menua Bersama”.
“I see no future without having you there“, lirik pembuka “Just Say Yes” ini bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah ikrar.
Dengan alunan gitar yang ceria dan vokal lembut Arina Ephipania, lagu ini terasa seperti sebuah lamaran yang diungkapkan melalui musik. “In every plan that I made / In every step that I’ll take / Everything’s about you“—sebuah pengakuan jujur tentang pasangan yang telah menjadi pusat kehidupan.
“Just say yes! / To walk this path along with me” adalah chorus yang menggugah, mengajak pendengar untuk berani memutuskan hidup berdua.
Seperti “Menua Bersama”, lagu ini bukan sekadar tentang cinta romantis, tapi juga tentang keberanian untuk berkomitmen—entah pada pasangan, impian, atau masa depan yang tak pasti.
“Will you still love me when I’m old and gray?” tanya Arina dengan nada harap, sebuah pertanyaan yang menggema di hati banyak pasangan.
“Just Say Yes” menjadi puncak dari trilogi Mocca tentang cinta dan kesetiaan. Jika “Be My Bee” bercerita tentang tahap awal jatuh cinta dan “Menua Bersama” tentang bertahan bersama, lagu ini bicara tentang keberanian untuk memilih ‘selamanya’.
Aransemennya yang hangat dengan sentuhan akustik dan perkusi lembut bagai sinar matahari pagi—simbol dari pertumbuhan dan kebahagiaan yang terus mekar.
“Life in Bloom” – diutarakan di info resmi yang diterima PentasPentas – bisa dibilang adalah album paling personal Mocca. Judulnya sendiri merefleksikan perjalanan panjang mereka—bukan hanya sebagai musisi, tapi juga sebagai sahabat yang telah melalui suka dan duka bersama.
Kolaborasi solid Arina, Riko Prayitno (gitar), Achmad Pratama (bass) dan Indra Massad (drum) menciptakan warna musik yang hangat dan intim, seolah mengajak pendengar duduk bareng mendengarkan cerita mereka.
Hingga hari ini, tak banyak band yang mampu mengiringi kehidupan masyarakat Indonesia seperti Mocca. Sejak berdiri di Bandung pada 1999 silam, formasi asli mereka tak pernah berubah. Sebuah pencapaian langka di industri musik.
Selama seperempat abad, empat sahabat ini merajut kisah cinta, persahabatan, dan keajaiban keseharian menjadi melodi yang terasa seperti kenangan indah.
Perpaduan khas sonik retro 50-70-an dan tuturan liris mereka—dengan vokal dan flute Arina sebagai ciri khas—telah menciptakan komunitas penggemar setia (“Swinging Friends”) dan menginspirasi generasi musisi.
Di tengah industri yang terus berubah, Mocca tetap menjadi bukti nyata kesetiaan kreatif—formasi yang tak berubah mencerminkan tema abadi dalam musik mereka, membuktikan bahwa harmoni terindah justru semakin kaya seiring waktu.
“Life in Bloom” telah dirilis di berbagai gerai digital streaming hari ini, 7 Mei 2025 via label My Diary Records. (aug/PP)