Penyanyi asal Bekasi, Jawa Barat, Gardela Poetra menyuguhkan karya rekaman terbarunya, berupa album mini (EP) yang ia rilis belum lama ini dengan judul “Menyelam Ke Kedewasaan”.
EP tersebut, menurut info yang diterima PentasPentas, bisa dibilang cukup personal, berkisah tentang sebuah perjalanan dan pencarian jati diri seorang Gardela.
Berisi enam lagu, ia membawa pendengar melalui fase-fase emosional yang mendalam dan menggambarkan perjalanan sang penyanyi dalam proses pendewasaan diri.
Gardela mencoba menyampaikan berbagai emosi yang dialami seseorang saat tumbuh dewasa, mulai dari menghadapi impian, realita, hingga lika-liku hubungan.
Sebagai pembuka, dipilih lagu “Rencanakan dan Lakukan”, yang menyajikan semangat untuk memulai perjalanan hidup dengan tekad dan tujuan yang kuat. Lagu ini berfungsi sebagai pengantar, mengajak pendengar untuk merencanakan dan berani mengambil langkah pertama dalam hidup.
Selanjutnya, “Bayang Semu di Balik Layar” membawa pendengar ke fase reflektif, dimana mereka dihadapkan pada kenyataan yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi. Lagu ini menyoroti sisi lain kehidupan yang sering tersembunyi di balik citra yang terlihat sempurna.
Di lagu ketiga, “Dunia Baru”, Gardela menghadirkan atmosfer yang lebih eksperimental untuk menggambarkan eksplorasi dan petualangan dalam fase hidup yang penuh kejutan dan tantangan.
“Jurang Cinta”, yang mengikuti, membawa emosi pendengar lebih dalam, menceritakan pengalaman cinta yang penuh rasa sakit dan konflik batin, menghadirkan suasana yang lebih melankolis.
Lagu kelima, “Cerita Senyummu”, menjadi penyeimbang dalam EP ini dengan nuansa yang lebih ringan dan manis. Gardela menghadirkan momen-momen bahagia yang sederhana namun berharga, menggambarkan pentingnya menghargai setiap senyum dan kebahagiaan kecil dalam hidup.
EP lalu ditutup dengan “Sampai Jumpa di Saat Terbaikku”, sebuah lagu yang melambangkan harapan dan refleksi akhir perjalanan hidup. Lagu ini seperti sebuah salam perpisahan yang penuh optimisme, menyiratkan janji untuk bertemu kembali di waktu yang tepat dengan versi diri yang lebih baik.
Proses mixing dan mastering untuk seluruh lagu dilakukan oleh Gardela Poetra sendiri di studio pribadinya, menjadikan EP itu sebagai karya yang benar-benar personal dan autentik.
Dalam eksplorasinya, Gardela mengusung unsur funk, soul, dan groove dengan referensi utama Michael Jackson, sehingga EP ini mengajak pendengarnya untuk ikut merasakan ritme yang energik dan mengalir, bahkan mengajak untuk berjoget.
Melalui “Menyelam ke Kedewasaan”, Gardela Poetra mengajak pendengarnya untuk ikut serta dalam perjalanannya menavigasi kehidupan, melewati suka dan duka, serta merenungkan makna kedewasaan.
EP ini bukan hanya sekadar kumpulan lagu, tetapi sebuah perjalanan emosional yang intim, mencerminkan pertumbuhan dan pencarian jati diri Gardela sebagai musisi dan individu.
Dengan gaya musik yang terus berevolusi, Gardela Poetra menunjukkan komitmennya untuk memberikan karya yang otentik dan menyentuh bagi pendengarnya. (camilla/PP)