SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

CITRA SCHOLASTIKA Hadirkan Nuansa Personal dan Rindu di Lagu “Tilik Jogja”

Citra Scholastika membuka lembaran baru dalam perjalanan musiknya di lagu ini, yang bercerita tentang kegelisahan dan kerinduan seorang anak rantau.
citra scholastika citra scholastika
CITRA SCHOLASTIKA

“Tilik Jogja” menandai momen reflektif sekaligus emosional bagi Citra Scholastika.

Karena tidak hanya menjadi karya pembuka di tahun ini, tetapi juga memuat muatan kisah personal yang dekat dengan pengalaman hidupnya sendiri.

“Tilik Jogja” bercerita tentang kegelisahan dan kerinduan seorang anak rantau yang telah lama berjuang di kota besar, namun hatinya selalu tertambat pada tempat asalnya—Yogyakarta—dimana mimpi dan perjalanan kariernya bermula. 

Citra menghadirkan narasi batin yang akrab bagi banyak orang, khususnya mereka yang pernah meninggalkan kampung halaman demi menggapai cita-cita, namun dalam kelelahan dan kesunyian kota besar, timbul keinginan untuk kembali, meski hanya sejenak.

Dalam proses kreatifnya, seperti diungkap Citra Scholastika di info resmi yang diterima PentasPentas, ia memilih pendekatan yang berbeda dibanding karya-karya sebelumnya. 

Setelah beberapa tahun merasakan kesulitan menemukan benang merah dari warna musik yang ia ingin eksplorasi, kali ini Citra mengajak tim live band pengiringnya—yang selama ini menjadi rekan panggungnya—untuk turut serta dalam proses musikal lagu ini. 

Bagi Citra, keterlibatan mereka bukan semata karena kedekatan profesional, tetapi karena mereka adalah orang-orang yang memahami perjalanan musikalnya secara mendalam, sehingga bisa memberikan sentuhan emosional yang lebih autentik.

Terkait dengan judulnya, Citra bermain dengan dua makna dari kata “tilik”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tilik berarti “penglihatan yang teliti dan cermat”, yang mengandung makna perenungan dan refleksi. 

Sementara dalam bahasa Jawa, kata ini bermakna “mengunjungi” atau “menjenguk”, yang erat kaitannya dengan rindu dan silaturahmi. 

Citra memadukan dua definisi ini untuk menciptakan narasi yang menggambarkan kerinduan mendalam pada kampung halaman, sekaligus proses introspeksi diri atas perjalanan panjang di perantauan.

“Tilik Jogja” diposisikan bukan hanya sebagai lagu nostalgia, tetapi juga sebagai karya kontemplatif yang mengajak pendengarnya merenung.

Komposisi musik dalam lagu ini mengusung nuansa yang hangat dan intim—jauh berbeda dari warna pop-soul yang selama ini lekat dengan nama Citra Scholastika. 

Perbedaan ini terasa sebagai risiko yang berani, namun juga menyegarkan, karena memberikan ruang bagi pendengar untuk mengenal sisi lain dari Citra yang lebih orisinal dan jujur.

Menurut sang penyanyi, “Tilik Jogja” merupakan karya yang paling menggambarkan jati dirinya secara musikal. Karena baik ide cerita maupun notasi lagu ini ditulis langsung oleh dirinya sendiri. 

Hal ini menjadikan single ini sebagai karya yang tidak hanya ditujukan untuk didengar, namun juga dirasakan.

“Tilik Jogja” sangat cocok diputar dalam momen perjalanan, terutama bagi mereka yang sedang menuju atau merindukan Yogyakarta—kota yang lekat dengan kesederhanaan, kehangatan, dan kenangan awal mula perjuangan. 

Keintiman lirik, aransemen yang menyentuh, dan makna yang relevan membuat “Tilik Jogja” bukan hanya sebagai lagu baru dari Citra Scholastika, tetapi juga sebagai pernyataan diri dan cinta terhadap akar serta asal usul.

Single “Tilik Jogja” kini telah tersedia di berbagai digital streaming platform.

Dengarkan dan resapi kehangatan yang ditawarkan Citra melalui lagu ini, dan biarkan ia menjadi teman perjalanan pulang—baik secara fisik maupun emosional. (camilla/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
sajama cut

Sambut Album Keenam, SAJAMA CUT Luncurkan “Homili/Menatap Wajah Tuhan”

Next Post
rimar

Dengan “Biasa Biasa Saja”, RIMAR Temukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

You cannot copy content of this page