SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

Sambut Album Keenam, SAJAMA CUT Luncurkan “Homili/Menatap Wajah Tuhan”

Lagu ini memperlihatkan eksplorasi musikal Sajama Cut yang kian matang dan berani, menuju peluncuran album keenam yang bakal dirilis via Bojakrama Press.
sajama cut sajama cut
SAJAMA CUT (The Bronze Medal Recording Co.)

Sajama Cut resmi membuka lembaran baru kariernya, lima tahun sejak perilisan “Godsigma” yang mendapat sambutan hangat dan berhasil menegaskan kembali eksistensi mereka di kancah musik independen Indonesia.

Kali ini melalui karya teranyar bertajuk “Homili/Menatap Wajah Tuhan”. Sebuah single yang menjadi penanda menuju peluncuran album keenam Sajama Cut yang direncanakan hadir pada pertengahan tahun ini.

Lagu tersebut memperlihatkan eksplorasi musikal band tersebut yang kian matang dan berani. Berbalut melodi melankolis dan aransemen rock berskala besar, “Homili/Menatap Wajah Tuhan” menyuguhkan nuansa antemik khas Sajama Cut.

Tapi kali ini, dengan sentuhan emosional yang lebih kuat dan narasi liris yang semakin mudah dirasakan oleh para pendengarnya. 

Sajama Cut tetap mempertahankan ciri khas mereka dalam menyusun lirik yang puitik dan reflektif, namun kini hadir dengan energi spiritual sekuler yang lebih terbuka.

Mereka mengangkat tema yang dekat dengan banyak orang: pergulatan batin dalam menghadapi tekanan hidup modern yang menuntut ambisi berlebihan, serta pencarian makna dan kebahagiaan dalam kesederhanaan. 

Dibalut dengan lirik-lirik yang menyentuh dan realistik, single ini terasa begitu relevan di tengah masyarakat urban yang kerap terjebak dalam kecemasan, ekspektasi, dan ketidakpuasan personal.

Mengutip vokalis dan frontman Sajama Cut, Marcel Thee, lagu ini adalah salah satu dari sekian “doa dan pujian sekuler” yang akan banyak ditemui di album mendatang.

Dibuka dengan lirik “Neraka yang kau takuti/bersemi dalam hati/menuntun, merayakan dirinya”, lagu ini langsung mengarahkan pendengar pada perenungan batin yang dalam. 

“Homili/Menatap Wajah Tuhan” tidak hanya menjadi ruang ekspresi pribadi, tetapi juga medium komunikasi dan resonansi emosional bersama para pendengar yang selama ini mengikuti perjalanan band ini.

“Setiap lagu baru kami adalah bentuk pengalaman dan harapan penyembuhan diri, yang gue komunikasikan bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga buat semua yang mendengarkan Sajama Cut,” ujar Marcel, dikutip PentasPentas dari info resminya.

“Akuilah, hidup ini derita, dan kita menang dengan melihat kilas-kilas keindahan yang nyata, menyimpan bahagia seutuhnya,” potongan lirik yang dinyanyikan Marcel di bagian chorus.

“Buat gue, lirik itu sangat terbuka menyatakan bahwa kebahagiaan yang nyata itu selalu hadir dalam bentuk yang sederhana dan ‘biasa’,” kata Marcel.

“Kita tersiksa oleh pemikiran, ambisi, dan keinginan untuk sesuatu yang lebih, sampai lupa melatih diri untuk berbahagia bahkan dengan sedikit saja yang kita raih.”

Secara visual, Sajama Cut turut memperkuat identitas fase baru mereka melalui sampul single yang menampilkan grafis karakter kartun bergaya cute but damaged

Gaya ini menjadi simbol naratif dari keinginan untuk mempertahankan kebaikan dan keindahan diri di tengah realitas dunia yang keras dan tidak selalu menyenangkan. 

Estetika visual ini juga akan menjadi bagian dari kampanye audio-visual Sajama Cut untuk perilisan album keenam mereka.

Hal yang menarik, Sajama Cut juga melibatkan para penggemar setianya—yang dikenal sebagai “Cult”—melalui kampanye interaktif dengan menyebarkan nomor kontak eksklusif lewat media sosial. 

Para pendengar bisa berpartisipasi langsung, menerima potongan audio lagu lebih awal, hingga mendapatkan pesan video dari band, yang menambah nuansa kedekatan personal di tengah era digital yang penuh jarak.

Album keenam Sajama Cut sendiri akan dirilis di bawah label independen Bojakrama Press yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur. 

Menurut Septian Dwi Satria dari Bojakrama, keterlibatan mereka didasari oleh semangat eksperimen dan konsistensi Sajama Cut dalam mempertahankan keunikan mereka.

Meski telah menjadi veteran di kancah musik independen, band ini tetap progresif dan tak takut keluar dari zona nyaman.

“Salah satu yang menarik perhatian kami, dan memutuskan untuk merilis album ini adalah eksperimentasi tanpa henti dari Sajama Cut. Mereka menolak untuk bermain ‘aman’, dan tetap liar dalam eksplorasi musikalitas. Tanpa kehilangan jati diri mereka, yang begitu melekat dengan lirik-lirik puitik nan obscure, khas Sajama Cut.”

“Bagi kami, capaian estetik di album ini begitu terdengar prima, segar, dan mengejutkan.”

Single “Homili/Menatap Wajah Tuhan” juga akan dilengkapi dengan video lirik garapan kreator visual Aidil Akbar. 

Video ini mengangkat pendekatan animasi minimalis yang diambil langsung dari desain sampul single-nya, memperkuat pesan lagu tanpa mengganggu intensitas emosional yang ingin disampaikan.

Dengan rilisan ini, Sajama Cut kembali menunjukkan posisi unik mereka dalam lanskap musik Indonesia—band yang terus berevolusi tanpa kehilangan ruhnya, menyatukan puisi dan keresahan dalam satu tarikan napas musikal yang jujur dan menggugah. (camilla/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
tiara andini

TIARA ANDINI Digandeng YOVIE WIDIANTO, Rilis Ulang Lagu “Tanpa Cinta”

Next Post
citra scholastika

CITRA SCHOLASTIKA Hadirkan Nuansa Personal dan Rindu di Lagu “Tilik Jogja”

You cannot copy content of this page