Single ketiga band rock alternatif asal Cibubur, Mantara telah diluncurkan. Kali ini bertajuk “Rasa Manusia”.
Lagu ini mengambil inspirasi dari salah satu bab dalam buku karya seorang bangsawan, Ki Ageng Suryomentaram, yang menyelami kedalaman emosi dan konflik batin manusia di tengah kesibukan dunia yang terus bergerak tanpa henti.
Dengan lirik yang tajam dan penuh makna, “Rasa Manusia” mengungkapkan bagaimana ambisi, ego, dan pencarian kekuasaan sering kali membawa manusia pada keserakahan dan kehampaan.
Lirik pembuka, ‘Huru-hara dunia takkan pernah padam, memantik rasa untuk bertahta‘, secara jelas menggambarkan bahwa dunia yang terus bergolak ini sering kali mendorong manusia untuk berjuang demi kekuasaan, namun tidak jarang berujung pada luka batin yang mendalam.
Lagu ini, dikutip PentasPentas dari info resminya, mengajak pendengar untuk merenung tentang efek dari ambisi yang tidak terkendali, serta dampaknya pada diri sendiri dan sekitar.
Di bagian refrain, Mantara menyampaikan pesan mendalam melalui lirik, ‘Mencari arti manusia, terpendam, dilupakan semua‘.
Melalui kalimat ini, mereka mengajak audiens untuk kembali mencari dan menyadari makna sejati dari kehidupan manusia yang sering kali terhalang oleh ambisi pribadi dan kebisingan dunia modern.
Pada bagian interlude, tuturan lirik ‘Kau tak merasa dirimu telah meracuni, bergerak, serentak, merusak semuanya‘ menambah dimensi emosional yang lebih intens, dengan memperingatkan kita tentang bahaya dari tindakan yang tidak disadari, yang dapat merusak diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Secara musikal, “Rasa Manusia” menggabungkan riff gitar yang garang, dentuman drum yang agresif, dan vokal yang sarat emosi, menciptakan atmosfer gelap namun penuh kesadaran.
Energi yang terpancar dari lagu ini bukan sekadar menggetarkan pendengaran, tetapi juga menembus langsung ke dalam jiwa, sejalan dengan pesan kuat yang ingin disampaikan oleh Mantara.
Dengan perilisan “Rasa Manusia”, Mantara semakin mengukuhkan posisinya dalam kancah musik alternatif Indonesia.
Lagu ini bukan sekadar karya hiburan, melainkan sebuah ajakan untuk merenungkan diri, menghadapi realitas kehidupan yang penuh dengan konflik batin, serta bertanggung jawab atas kerusakan yang mungkin kita timbulkan.
Ini juga merupakan seruan untuk mencari kedamaian yang sejati, yang sering kali terabaikan di tengah hiruk-pikuk dunia.
Mantara yang terbentuk sejak 2023 lalu dihuni formasi Dhio (gitar), Hanif (vokal dan gitar), Armagadon sebagai (bass) dan Ahmad (drum).
Band ini dikenal dengan identitas musikal yang khas, memadukan elemen-elemen rock modern dengan lirik yang mengangkat kegelisahan manusia.
Setiap anggotanya membawa latar belakang musik yang beragam, menciptakan harmoni yang unik dan memberikan sentuhan khas dalam setiap karya mereka.
“Rasa Manusia” sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital sejak 13 Maret 2025 lalu. Sementara video liriknya bisa disaksikan di kanal YouTube resmi label rekamannya, FireFly Records. (camilla/PP)