Adikara, pelantun lagu “Primadona” yang viral di berbagai digital streaming platform, akhirnya merilis single baru lagi yang diberi tajuk “Rindu”.
Kali ini, ia menggandeng penyanyi wanita Andien untuk berkolaborasi. Hasilnya, lahirlah sebuah lagu epik bernuansa ala tahun 80-an.
Momen perilisan lagu ini sekaligus menjadi penanda babak baru Adikara sebagai musisi independen bersama label baru bentukannya, Pagoda Records.
Di siaran pers yang terkirim ke PentasPentas, Adikara menggambarkan “Rindu” sebagai eksplorasi bermusiknya yang bebas. Kebebasan itu membawanya mendobrak sekat-sekat musikal yang selama ini belum dijelajahinya sebagai penyanyi-penulis lagu.
“Di lagu ‘Rindu’ gue mencoba mengeksplorasi lagi taste bermusik gue, sejauh dan seluas apa sebenarnya,” ujarnya meyakinkan.
Eksplorasi itu, mencakup segi sound, penulisan lirik, dan pastinya genre-nya sendiri. “Semenjak gue menjadi musisi independen, koridor gue berkarya rasanya semakin luas, bahkan rasanya seperti tidak ada batasan.”
Untuk komposisi musiknya, hadir nuansa musik 80-an yang penuh energi dan dinamis. Bassline yang melodius, pattern dan tempo drum yang mengingatkan kita pada lagu-lagu disko, lirik yang manis, dan vokal duet Adikara-Andien yang berpadu harmonis. Nuansa itu didapat Adikara secara organik tanpa tendensi khusus.
“Sebenarnya waktu gue menulis lagu ini bareng Andien, kami nggak terlalu mengejar sound 80-an ataupun nuansanya,” ujarnya beralasan.
“Kebetulan waktu pengerjaan lagu ini, setahun terakhir itu emang lagi mendengarkan banget karya-karya Quincy Jones. Jadi, mungkin secara pemilihan instrumen, atau gaya aransemen, secara tidak sadar terinspirasi era itu,” sambungnya.
“Rindu” merupakan hasil dari pendekatan proses kreatif yang berbeda dari Adikara. Tantangannya adalah melahirkan musik yang menyenangkan saat didengar. Seperti menghadirkan getaran rindu yang sulit dijelaskan.
“Approach menulis lagu ini cukup berbeda dari gaya gue sebelumnya. Saat menulis lagu-lagu sebelumnya yang biasanya dikejar itu nuansa, gaya musik, dan sound dari era tertentu. Tapi di lagu ini, kami ingin menciptakan sebuah perasaan happy atau feel good ketika orang mendengarkan lagunya. Jadi, itu patokannya.”
Soal pemilihan Andien sebagai kolaborator, Adikara punya alasan kuat. Karakterisik vokal Andien yang tiada dua memberi ‘nyawa’ tersendiri pada lagu. Selain itu, berkolaborasi dengan Andien menjadi penanda penting perjalanan kariernya.
“Kalau ditanya dream collaboration gue, jawaban gue selalu satu, yaitu Andien. Kenapa? Suaranya yang pastinya khas, klasik, dan chic. Terwujud juga akhirnya. Alhamdulillah!”
Kolaborasi ini juga spesial bagi Andien. Penyanyi peraih sembilan trofi AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards itu mengaku belum pernah memiliki lagu dengan nuansa dan mood seperti “Rindu”.
“Apa yang spesial dari lagu ‘Rindu’ menurut aku adalah, sebenarnya aku juga belum pernah punya tipikal lagu yang seperti ini. Kayak lagunya tuh feel good song banget. When I say feel good song itu benar-benar feel good song. Seperti setiap orang yang dengar tuh kayak ada perasaan nyaman. Terus kayak lagunya membuat melayang-layang gitu,” urai Andien antusias.
“Aku melihat sosok Adikara di kancah musik hari ini sebagai seseorang yang fresh banget. Dia datang dengan menawarkan sesuatu yang orang lain atau penyanyi lain seangkatan Adikara tidak punya. Jadi, buatku Adikara paket lengkap penyanyi dan penulis lagu yang benar-benar fresh,” ujar Andien memuji.
Adikara sendiri menandai debut kariernya di kancah industri musik tanah Air lewat rilisan single “Pesona Cinta” pada 2019. Setahun berselang, Adikara melepas album mini “Love & Imagination”.
“Rindu” menjadi single keempat Adikara sebagai musisi independen, setelah berturut-turut melepas “Nirwana”, “Katakan Saja”, dan “Primadona”.
Rencananya, deretan single tersebut akan berujung pada album penuh perdana yang akan diberi judul “Klise”.
Tonton video musik lagu “Rindu” di tautan ini. (camilla/PP)