Black Horses telah memperdengarkan lagu barunya, bertajuk “Tirani Tua” pada 16 Mei 2025 lalu.
Bagi penggemar yang sudah mengikuti mereka sejak debutnya pada 2015, tentunya juga merasa bahwa langkah band ini merupakan sebuah babak baru bagi band rock ini.
Lewat “Tirani Tua”, Black Horses mengajak untuk memutuskan segala dosa mereka, agar berhenti di kita dan bersenang senang. Pesan tersebut tertuang dalam rilisan terbaru ini.
Tidak hanya memiliki makna besar dari perubahan bahasanya, namun “Tirani Tua” juga mengumbar pesan terkait pandangan Black Horses terhadap kondisi sosial saat ini.
Lagu ini bercerita tentang ketahanan hidup, menjaga kewarasan atas kondisi yang terjadi di Indonesia dengan cara bersenang-senang.
Semangat yang ingin dibagikan juga terkait bertahan dengan rasa senang. Sehingga meski sulit untuk tetap bertahan, namun selalu ada cara dan jalan keluarnya.
Ada bentuk rasa kecewa dan marah pada tirani yang tidak memperdulikan keadaan yang sebenarnya saat ini. Kepada mereka yang berkuasa dan tak pernah benar-benar peduli.
“Karena tidak ada pilihan lain selain terus menerobos segala kemungkinan, menguatkan mental, beraktualisasi sebebas-bebasnya, dan tetap marah pada tirani yang dilanggengkan oleh mereka yang tak pernah benar-benar peduli,” seru sang vokalis Oscario, dikutip PentasPentas dari info resminya.
EP terbaru Black Horses sendiri dicanangkan bakal dirilis via FireFly Records pada Agustus 2025 mendatang. Keseluruhan lagunya, konon bakal diisi dengan lirik berbahasa Indonesia.
Black Horses yang kini dihuni Oscario, Kevin Indriawan (gitar), Lucky Azary (bass) dan Julian Aditya Karnajaya (drum) dibentuk di Jakarta pada awal 2015 lalu.
Musiknya kental terpengaruh band-band rock legendaris mancanegara seperti Led Zeppelin, Black Sabbath, Deep Purple, Free dan Rush. Asal nama Black Horses sendiri terinspirasi dari kisah Four Horsemen of Apocalypse yang menganalogikan tiap personelnya.
Setelah sekian lama menciptakan lagu dan manggung di berbagai event, Black Horses akhirnya menelurkan single “Martyr” di bawah label Splectrum Records pada 15 Mei 2019. (Indah/PP)