SALE ALERT!
Dark Mode Light Mode

“Dua Dunia”, Gambaran Isi Kepala BILAL INDRAJAYA, tentang Perjumpaan dan Perpisahan

Di bawah naungan Aksara Records, Bilal Indrajaya resmi merilis album mini (EP) keduanya, “Dua Dunia” yang lebih intim dan senyap.
bilal indrajaya bilal indrajaya
BILAL INDRAJAYA (Aksara Records)

Bilal Indrajaya telah meluncurkan EP “Dua Dunia”, dimana ia menumpahkan isi kepala tentang perjumpaan dan perpisahan, dua fenomena yang kerap dialami oleh setiap manusia dalam kehidupan.

Hal itu datang dari beberapa momen penting dalam perjalanan hidup Bilal Indrajaya sendiri selama setahun belakangan. Ada begitu banyak pemikiran yang kemudian dirangkai menjadi sebuah karya.

Bilal Indrajaya dipertemukan dengan pemikiran ataupun tautan yang akhirnya ia tuangkan menjadi karya dalam EP “Dua Dunia”.

Adapun momen perpisahan dan juga momen personal lainnya, ikut mewarnai proses dasar dari karya rekaman tersebut, yang ia rangkum menjadi lima buah lagu baru dalam EP ini. 

Bilal menyampaikan lagu-lagunya dengan cara terbaiknya, dimana ia mencoba pendekatan yang lebih intim dan senyap secara nuansa dan bunyi-bunyian. 

“Dua Dunia” dikemas dengan format stripped down dan polos. Bilal lebih mengedepankan sisi pesan dalam setiap lagunya dengan instrumen yang tidak terlalu ramai.

Dalam penggarapan EP terbarunya ini, Bilal mempercayakan Lafa Pratomo sebagai produser untuk seluruh daftar putar dalam album, sehingga musik yang dihasilkan dapat menyampaikan hasil kolaborasi menarik.

Dari lima lagu yang ia suguhkan, Bilal menciptakan empat diantaranya, yakni “Kaus Kaki Merah”, “Akhir Pekan Yang Hilang”, “Tanya” dan “Achir Maret”. Satu lagu lainnya ditulis oleh Lafa Pratomo, yang bertajuk “Bunga Kenangan di Bandung Utara”. 

Lagu “Achir Maret” sendiri merupakan single pembuka dari EP ini, dan sudah dirilis terlebih dahulu sejak Maret lalu. 

Meskipun diciptakan oleh Bilal Indrajaya berdasarkan momen-momen personalnya, tapi ia ingin lagu-lagu dalam EP-nya itu juga bisa menjadi rumah bagi siapapun yang meresapinya. 

“Singkatnya, album ini memang menggambarkan situasi dua insan yang semestinya bisa mempunyai banyak kisah bersama namun semesta berkata sebaliknya. Tetapi, dalam setiap lagunya akan menghamparkan kisah-kisah yang berbeda,” tutur Bilal melalui info resmi yang diterima PentasPentas.

Pemilihan kata “Dua Dunia” sebagai judul, juga dapat dimaknai dalam beragam perspektif. Sehingga EP tersebut diharapkan dapat dimaknai oleh banyak perspektif yang tidak terbatas pada personal saja.

“Dan kata ‘Dua Dunia’ bisa mewakili berbagai hal. Mungkin perbedaan prinsip, perbedaan pendapat, perbedaan fase hidup atau apapun. Album ini akan banyak bercerita tentang pertanyaan, pemikiran, juga hal-hal yang ingin disampaikan setelah momen-momen itu.” 

Meski “Dua Dunia” tidak seramai materi dalam album sebelumnya, yakni “Nelangsa Pasar Turi”, namun Bilal Indrajaya tetap mengedepankan rasa yang ingin disampaikan. “Dua Dunia” juga dibuat dengan cara terbaik itu. (Indah/PP)

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
black horses

BLACK HORSES Masuki Babak Baru, Rilis “Tirani Tua” yang Berbahasa Indonesia

Next Post
nyoman paul

NYOMAN PAUL Luapkan Isi Hatinya di Album Debut, “LUAP”

You cannot copy content of this page