Setelah merilis album debut bertajuk “Berbunga” pada Juni 2024 lalu, penyanyi muda berbakat Aruma kembali menyapa para penikmat musik Tanah Air dengan karya terbaru berjudul “Berbunga-bunga Sendiri”.
Single kali ini, mengangkat tema cinta tak berbalas dan kekecewaan emosional yang menyertainya.
Aruma menandai langkah barunya dalam eksplorasi musikal, dimana kali ini berkolaborasi dengan musisi dan produser kenamaan Petra Sihombing.
Menurut Aruma, dituturkan lewat info resmi yang diterima PentasPentas, proses awal penciptaan lagu ini berlangsung cukup cepat—hanya memakan waktu sekitar enam hingga delapan jam selama sesi penulisan demo di Bali.
Namun, proses produksi secara keseluruhan, termasuk rekaman, mixing dan mastering, membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan. Hal ini dilakukan demi menghasilkan kualitas audio terbaik yang sesuai ekspektasi para pendengar.
“Pembuatannya termasuk cukup cepat karena hanya dikerjakan selama satu hari. Yang cukup lama, memang di bagian proses rekamannya agar saat dirilis nanti bisa memuaskan para pendengar yang sudah menunggu single baruku setelah merilis album pada Juni tahun lalu.”
“Berbunga-bunga Sendiri” memotret dinamika perasaan seseorang yang menyadari bahwa segala bentuk perhatian dan kasih sayang yang telah ia berikan ternyata tidak dibalas dengan perasaan yang sama.
Aruma menjelaskan bahwa lagu ini menjadi salah satu karya paling emosional dalam katalog musiknya.
Ia bahkan mengaku harus menyanyi dengan teriakan dan emosi yang meluap pada bagian akhir lagu, sesuatu yang cukup menantang bagi dirinya yang selama ini dikenal dengan gaya vokal lembut dan penuh perasaan.
“Lagu ini bisa dibilang cukup emosional, jadi pada saat rekaman, aku harus teriak dan agak marah ketika menyanyikan bait terakhir. Sebuah tantangan besar bagiku yang terbiasa bernyanyi dengan penuh perasaan, kini harus mengeluarkan emosi yang meledak-ledak. Untunglah, berkat tim label, proses ini bisa berjalan dengan lancar.”
Lagu ini juga menjadi penanda masa jeda kreatif Aruma setelah perilisan albumnya. Selama masa tersebut, musisi bernama lengkap Nidewi Aruman ini mengaku tengah memperdalam kemampuannya dalam menulis lagu.
Ia ingin memastikan bahwa karya-karyanya ke depan tidak hanya terdengar enak, tetapi juga memiliki pesan yang kuat dan relevan secara emosional bagi para pendengarnya.
“Kali ini, aku mau menawarkan musik yang cukup fresh dari lagu-laguku sebelumnya, tapi untungnya suaraku masih tetap cocok dengan tipe lagu yang aku bawakan sekarang karena aku juga sedang suka mendengarkan lagu dengan tipe seperti ini.”
Dengan “Berbunga-bunga Sendiri,” Aruma mencoba menghadirkan sesuatu yang terasa lebih segar dari sisi musikalitas, tanpa meninggalkan ciri khas vokalnya yang lembut dan melankolis.
Ia mengakui tengah menggemari musik dari artis seperti Gracie Abrams, dan berusaha menantang dirinya untuk menciptakan lagu dengan pendekatan serupa.
“Yang jelas, aku selalu menikmati semua proses saat mengerjakan musik, apa pun hasil akhirnya nanti, dan membuatnya dengan cinta. Semoga perasaan sungguh-sungguh yang aku tuangkan ke dalam musikku bisa sampai ke para pendengar dan mereka bisa menikmati hasilnya seperti aku yang menikmati pembuatannya.”
Sebagai seorang musisi muda yang juga masih menjalani pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Aruma terus belajar untuk beradaptasi dengan perubahan tren dalam industri musik.
Ia menyadari pentingnya untuk tetap relevan, namun tidak kehilangan integritas artistiknya.
“Tapi, bukan berarti aku meninggalkan genre lagu-laguku yang biasanya. Aku masih menulis lagu seperti Aruma yang kalian kenal, hanya aku ingin lebih mengeksplorasi genre di luar itu untuk menambah pengalamanku dalam bermusik.”
Aruma berharap, semoga musik yang ia bawakan, terlepas dari genre apa pun itu, bisa menjadi musik yang bermakna dan menginspirasi dalam hidup banyak orang.
“Seperti aku yang merasakan banyak makna dan juga terinspirasi juga dari musisi lain,” ungkap Aruma.
Kehadiran “Berbunga-bunga Sendiri” mempertegas posisi Aruma sebagai salah satu talenta baru yang patut diperhitungkan dalam belantika musik Indonesia. Dengan pendekatan yang jujur, eksploratif, dan emosional, ia berhasil merangkai narasi personal menjadi karya yang universal dan mudah diresapi banyak orang.
Melalui karya ini, Aruma sekali lagi membuktikan bahwa musik bukan hanya tentang melodi dan harmoni, tetapi juga tentang kejujuran dan keberanian untuk menyuarakan perasaan yang sering kali sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. (camilla/PP)