Lewat “Castaway”, Lucien Sunmoon menyapa para pendengar setianya sebagai bentuk ekspresi emosional yang mendalam, mengangkat tema tentang keterasingan seseorang akibat keberaniannya mengungkapkan perasaan cinta yang tidak berbalas.
Lagu tersebut lahir dari pengalaman pribadi Lyra, penggebuk drum Lucien Sunmoon, yang menceritakan kisah cinta sepihaknya semasa duduk di bangku SMP hingga SMA.
Setelah bertahun-tahun menyimpan perasaan, ia akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan cinta.
Namun, sayangnya, pengakuan itu tidak mendapatkan respons yang diharapkan. Meski demikian, Lyra mengaku tidak menyesal pernah mengungkapkan perasaannya dan kini telah berdamai dengan kenangan tersebut.
“Aku memendam perasaan suka pada seseorang dari masa SMP hingga SMA sampai terkumpul keberanian untuk mengungkapkannya,” ujar Lyra mengenang, dikutip PentasPentas dari siaran pers resminya.
“Walaupun aku masih inget setiap cerita tentang dia, tapi aku sudah berdamai dengan perasaanku ini dan move on. Menjadikannya lagu itu pure karena dia cukup berkesan dalam mengisi masa-masa sekolahku dulu,” imbuhnya.
Meskipun harus menerima kenyataan bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan, Lyra mengaku tidak menyesal dan mendukung para pendengar untuk tetap ‘shout out your feelings’ sesuai dengan lirik yang ada di lagu “Castaway”.
Proses penulisan lagu “Castaway” digarap oleh Lyra bersama seluruh personel Lucien Sunmoon; Yessy (gitar), Natanael (gitar), Nasywa (keyboard), Mundir (bass) dan Kanaya (vokal) serta turut melibatkan Danang Seloaji dari band Girl And Her Bad Mood.
Seperti karya-karya unit dream pop ini sebelumnya, proses rekaman dilakukan di Haum Studio dengan tahap mixing dan mastering ditangani oleh Zeruya Anggraita.
Secara musikal, “Castaway” tetap mengusung nuansa dream pop yang menjadi ciri khas band ini, namun dengan beberapa eksplorasi baru yang membuatnya terdengar lebih segar.
Eksperimen pada pola permainan drum, serta kehadiran solo gitar dari Natanael dan solo keyboard dari Nasywa, menambah kekayaan warna dalam lagu ini. Yang menarik, di bagian akhir lagu juga diselipkan lirik dalam bahasa Jepang.
Penggunaan bahasa Jepang bukan tanpa alasan. Selain karena sosok yang menjadi inspirasi lagu ini adalah seorang otaku atau penggemar budaya Jepang, Yessy sang gitaris juga merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jepang.
Penambahan elemen bahasa asing ini diharapkan dapat menarik minat pendengar yang lebih luas serta membuka kesempatan bertemu dengan pendengar baru dari berbagai latar belakang.
Tidak berhenti sampai di situ, band yang beranggotakan Yessy (gitar), Natanael (gitar), Nasywa (keyboard), Lyra (drum), Mundir (bass), dan Kanaya (vokal) juga tengah menyiapkan sejumlah gebrakan baru.
Salah satunya adalah produksi video klip untuk single mereka sebelumnya, “Flustered”, yang telah mencapai lebih dari 10.000 streams di berbagai platform digital dan menjadi salah satu lagu favorit penggemar.
Selain itu, Lucien Sunmoon juga sedang mempersiapkan perilisan album mini (EP) pertama yang dijadwalkan akan hadir pada tahun ini. (camilla/PP)